MASAKINI.CO – Gajah liar Sumatera merusak kebun milik warga di Gampong Beungga, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, sejak Kamis, (9/9/2021) lalu. Kawanan gajah liar itu diperkirakan berjumlah puluhan ekor.
Perangkat Gampong Beungga telah melarang para pekebun untuk melakukan aktifitas rutin demi keselamatan, hingga nanti kawanan binatang berbelalai panjang tersebut dapat digiring kembali ke dalam hutan.
Keuchik Beungga, Asnawi mengatakan sejak gajah tersebut berada di wilayah permukiman, masyarakat hanya mampu melakukan penggiringan secara manual. Namun gajah liar itu tak menggubris.
Dia menyebut, pihaknya telah menghubungi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh meminta mercon yang akan digunakan untuk menghalau gajah, supaya binatang tersebut lebih cepat lari ke dalam hutan.
“Warga di sini, manyoritas petani dan pekebun, kita harap Po Meurah segera bisa digiring kembali ke hutan, agar perekonomian masyarakat berjalan normal kembali,” ungkapnya.
Sementara itu Camat Tangse, Irfan membenarkan salah satu gampong di kecamatannya, yakni Gampong Buengga sedang dilanda konflik satwa gajah liar dengan penduduk setempat.
Dia mengatakan warga terus berupaya dengan alat manual menghalau gajah liar Sumatera ini menjauh dari permukiman dan kebun warga.
“Kami telah merespon cepat untuk menghubungi pihak BKSDA Aceh. Kalau penggiringan pakai kembang api ini tidak berhasil, kita akan koordinasi ke BKSDA minta didatangkan gajah jinak untuk penggiringan,” ujarnya.