Program Geunaseh, Gerbang Anak-anak di Sabang Jadi Sehat

Wali Kota Sabang, Nazaruddin saat membagikan secara simbolis buku rekening bank program Geunaseh kepada anak-anak di Sabang. (foto: Humas Pemko Sabang)

Bagikan

Program Geunaseh, Gerbang Anak-anak di Sabang Jadi Sehat

Wali Kota Sabang, Nazaruddin saat membagikan secara simbolis buku rekening bank program Geunaseh kepada anak-anak di Sabang. (foto: Humas Pemko Sabang)

MASAKINI.CO – Bayi berusia 7 bulan, Tanvir Alfariski, itu tampak tenang dalam dekapan ibunya, Ulfia Rahmi (32), di Posyandu Gampong (Desa) Paya Seunara, Kecamatan Sukakarya, Sabang, Aceh, saat ditemui Juni lalu.

Usai beratnya diukur dengan timbangan ayunan, menunjukkan angka 9 kilogram–, angka normal bagi bayi seusianya. Tinggi Tanvir juga diukur dan dicatat oleh Kader Posyandu setempat.

Sang ibu, Ulfia, kemudian menanyakan tumbuh kembang sang anak dan makanan bergizi yang perlu dikonsumsi Tanvir kepada petugas kesehatan dan ahli gizi Puskesmas yang turut hadir pagi itu.

Tanvir bukan anak pertama Ulfia; sebelumnya telah lahir Safira (12) dan Rayyan (8). Namun, dia mengakui adanya perubahan drastis dalam pola pengasuhan Tanvir, yang tak dapat dirasakan oleh kedua kakaknya.

“Dulu, Rayyan nggak dapat ASI ekslusif,” ujar Ulfia.

“Karena nggak ngerti, kakak Tanvir kami kasih pisang saat bayi. Dulu buang [popok] sembarangan melempar ke saluran, sekarang tidak lagi karena sudah mengerti,” lanjutnya.

Perubahan ini tak datang secara serta-merta bagi Ulfia dan sang suami, Mulyadi, yang sehari-hari bekerja sebagai sopir. Setelah Tanvir lahir, perangkat gampong dan tetangga Ulfia, mengenalkan mereka ke program Gerakan untuk Anak Sehat (Geunaseh).

Ini sebuah program intervensi Pemerintah Kota Sabang untuk menekan angka stunting dan gizi buruk anak yang digulirkan sejak 2019. Program tersebut disupervisi oleh UNICEF Indonesia serta Flower Aceh.

Geunaseh dalam bahasa Aceh memiliki arti “kasih”. Melalui Geunaseh, setiap anak berusia 0 hingga 6 tahun di Kota Sabang mendapat bantuan dana tunai sebesar Rp150 ribu setiap bulannya.

Orang tua wajib mengikuti semua layanan yang terintegrasi dengan Geunaseh, seperti Posyandu, konseling gizi dan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), sanitasi lingkungan serta kegiatan lainnya yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak guna menciptakan generasi sehat, kuat dan cerdas.

Proses pendaftaran pun tak berbelit. Ulfia bercerita bahwa ia hanya perlu melengkapi dokumen administratif seperti akta kelahiran, Kartu Keluarga dan nomor rekening bank ke Dinas Kesehatan Kota Sabang.

Sekitar dua minggu sejak kelahiran Tanvir pada 12 November 2020, sang anak telah terdaftar dalam sistem data penerima manfaat usai melalui verifikasi oleh Dinas Kesehatan Kota Sabang. Tanvir merupakan satu dari sekitar 5,000 anak di Sabang yang tercatat menerima bantuan ini.

Mulai bulan berikutnya, Desember 2020, bantuan tunai Geunaseh telah rutin masuk ke rekening Ulfia tiap bulannya, yang kemudian ia gunakan untuk membeli kebutuhan esensial bagi Tanvir.

Namun, tak hanya bermodalkan uang saja, kini Ulfia mengaku menjadi lebih percaya diri sebagai ibu setelah mendapatkan pengetahuan baru dari berbagai pelatihan yang disediakan program Geunaseh.

Manfaat serupa juga dirasakan Dedi Kurniawan dan Nana Artati, orang tua dari Jihan Desti Wahyuni (18 bulan) dan dua anak mereka lainnya yang telah memasuki usia sekolah.

“Dana bantuan ini sangat bermanfaat buat kami,” kata Nana.

Ia menggunakan bantuan tunai itu untuk membeli makanan bergizi bagi Jihan, seperti buah-buahan, sayur, roti dan buah. Mereka juga tak perlu mengeluarkan dana jika sang anak sakit berkat pelayanan gratis di Puskesmas dan rumah sakit.

Praktis, hampir segala kebutuhan sang anak dipenuhi oleh pemerintah. Orang tua hanya diminta mengasuh anak dengan baik. Karenanya, Nana tak pernah absen membawa Jihan ke Posyandu saban bulan untuk mengetahui tumbuh kembangnya. Jika ada kendala, kader kesehatan siap memberi wejangan.

Bukan hanya kalangan ekonomi menengah ke bawah yang merasakan dampak positif program Geunaseh. Tenaga kesehatan Yaumil Akmalia (30) yang bekerja di salah satu Puskesmas di Sabang juga turut mendaftarkan dua anaknya, Aleesa Samira (18 bulan) dan M. Wildan (2 tahun), dalam program tersebut.

Bantuan tunai ini ia gunakan untuk membeli kebutuhan dan makanan bergizi bagi sang buah hati, sementara ia dan sang suami selalu menyempatkan diri untuk membawa anak mereka ke Posyandu di tengah kesibukan sebagai pegawai.

Sebagai Ibu sekaligus tenaga kesehatan, Yaumil menyaksikan sendiri bagaimana program Geunaseh telah meningkatkan kesadaran warga untuk mengunjungi Posyandu dan Puskesmas, yang turut menjadi tempat para orang tua berbagi pengalaman dan kisah.

“Sudah jarang dapat bayi stunting, per bulan selalu naik berat badan,” jelasnya.

Di tengah pandemi Covid-19 yang kini masih melanda, tak terkecuali Kota Sabang yang turut kena imbas penyebaran virus, hal itu membuat ekonomi banyak keluarga menurun.

Namun berkat program Geunaseh yang dicanangkan pemerintah setempat,  orang tua di Sabang tetap bisa memberikan anak mereka makanan bergizi yang seimbang.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist