MASAKINI.CO – Universitas Syiah Kuala (USK) akan memberi sanksi kepada pelaku pengrusakan fasilitas kampus pasca bentrok antara mahasiswa Fakultas Teknik dengan Pertanian, Rabu (12/10/2022) malam. Sanksi diberikan setelah kepolisian menyelesaikan penyelidikan kasus tersebut.
“Apapun alasannya tindakan penyerangan seperti itu tidak dapat dibenarkan. Apalagi pelakunya adalah mahasiswa yang semestinya turut bertanggung jawab menjaga fasilitas kampus,” kata Wakil Rektor I USK Prof Agussabti, Jumat (14/10/2022).
Dia menjelaskan pimpinan universitas mencermati kembali akar permasalahan ini sebaik mungkin. Sebab sanksi yang diberikan nantinya juga akan diberi kepada pihak yang turut memicu terjadi permasalahan.
“Jadi kita ingin memberi rasa keadilan kepada semua pihak. Karena tidak mungkin penyerangan ini terjadi begitu saja,” ujarnya.
Agus mengklaim Biro Kemahasiswaan USK sudah berupaya melakukan mediasi menyelesaikan permasalahan mahasiswa dua Fakultas tersebut dengan mengajak kedua belah pihak duduk bersama.
“Namun upaya mediasi belum berhasil dan tanpa diduga terjadi penyerangan seperti ini,” katanya.
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banda Aceh menyebut bentrokan mahasiswa Fakultas Teknik dengan Pertanian itu dipicu salah paham dari kutipan sastra ‘Buku Cinta dan Pesta’ yang dianggap sebagai hak cipta milik Fakultas Teknik, sehingga pihak mahasiswa teknik meminta Fakultas Pertanian mengklarifikasi dan meminta maaf.
Namun pihak Fakultas Pertanian tidak menerima atas tindakan tersebut dan menganggap itu sebagai bentuk pelecehan personal yang menciderai citra Fakultas Pertanian.
Tiga mahasiswa mengalami luka-luka terpaksa dirawat di rumah sakit usai peristiwa itu. Sejumlah sepeda motor mahasiswa dan bangunan kampus berjuluk Jantong Hate Rakyat Aceh ini rusak. Polisi masih memasang policeline di lokasi bentrokan di Fakultas Pertanian USK.