MASAKINI.CO – Kabupaten Aceh Jaya yang berada di kawasan pesisir barat selatan Aceh, memiliki potensi hasil laut yang besar, salah satunya adalah gurita.
Lewat potensi itu, seorang pemuda Aceh Jaya bernama Rizki Fadhli menjajaki bisnis dengan membuka usaha mi Aceh dipadukan hasil laut gurita. Dia menabalkan usaha kuliner tersebut jadi Waroeng Guritno.

Guritno merupakan akronim kata dari gurita dan Lamno, nama salah satu kecamatan di Aceh Jaya tempat Fadhli mulai meniti usahanya.
Sajian kuliner kaya rempah racikan tangan Fadhli itu kini menjadi populer di kalangan masyarakat Aceh. Tiap hari, terutama weekend, mi Aceh di waroeng guritno selalu jadi buruan penikmat kuliner.

Bahkan tak jarang pengunjung dari Banda Aceh, rela menempuh perjalanan sekitar satu jam lebih hanya untuk membuat lidah menari di sepiring mi sajian khas waroeng guritno.
Di tempat usahanya itu Fadhli tak hanya menyajikan mi gurita, tapi juga beragam menu dengan bahan dasar mi lainnya. Semisal mi lobster. Menu tersebut juga menjadi andalan di waroeng guritno untuk memanjakan lidah pengunjung.

Bahan baku gurita, lobster, udang, dan jenis seafood lainnya itu dipasok Fadhli dari hasil laut nelayan setempat. Bagi pemuda yang lama mengenyam pendidikan di dayah (pesantren) tersebut, motto usaha yang dilakoninya tak hanya ingin meraup rupiah semata, melainkan turut membawa rezeki untuk orang lain. terutama warga Lamno.

Begitupun soal harga seporsi mi yang dibuatnya. Itu tergantung jenis seafood yang dipilih pengunjung. Rata-rata puluhan ribu rupiah saja. Tapi soal rasa, waroeng guritno ini laksana seorang pria memandang dekat artis Wulan Guritno dan lantas berujar; “nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan.”