Perwakilan Kedutaan Kanada Sambangi Samar Kilang, Tinjau Produksi Janeng dan Aren

Perwakilan Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste, Jessica Chang (tengah) saat datang ke Samar Kilang, Syiah Utama, Bener Meriah, Senin 9/1/2023. (foto: masakini.co/Alfath)

Bagikan

Perwakilan Kedutaan Kanada Sambangi Samar Kilang, Tinjau Produksi Janeng dan Aren

Perwakilan Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste, Jessica Chang (tengah) saat datang ke Samar Kilang, Syiah Utama, Bener Meriah, Senin 9/1/2023. (foto: masakini.co/Alfath)

MASAKINI.CO – Perwakilan Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste, Jessica Chang, menyambangi kelompok perempuan yang mengelola Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah, Aceh.

Jessica Chang didamping Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh A. Hanan dan Direktur Katahati Institute Raihal Fajri, tiba di Kemukiman Samar Kilang, pada Senin (9/1/2023). Mereka disambut para Reje (Kepala Desa) dengan prosesi adat penyematan Bulang Pengkah di kepala dan Tari Guel.

Kunjungan perwakilan kedutaan Kanada itu untuk melihat pengolahan tanaman janeng dan aren yang dibina melalui The Canada Fund for Local Initiatives (CLFI) bekerja sama dengan Katahati Institute untuk kelompok perempuan di Samar Kilang.

“Kedatangan saya ke sini dan disambut secara luar biasa, merupakan kehormatan dan semangat bagi saya untuk terus mendukung inisiatif yang bertujuan memberdayakan perempuan,” kata Jessica Chang.

Dia menyebut, peran perempuan saat ini sangat penting dalam semua tatanan kehidupan dan pembangunan yang berkelanjutan. kedutaan Besar Kanada, tutur Jessica, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Samar Kilang dan kelompok perempuan pengolah janeng dan aren khususnya, atas kerja sama yang telah terbangun ini.

“Sebuah kehormatan bagi kami selama 2 tahun terakhir bekerja sama dengan Anda semua,” ujarnya.

Direktur Katahati Institute Raihal Fajri, mengatakan Jessica Chang datang ke Samar Kilang untuk melihat langsung bagaimana kelompok perempuan di sana mengolah janeng dan aren jadi produk yang punya nilai ekonomis itu.

“Dia akan melihat proses pengambilan janeng dan aren di hutan sampai bagaimana diproduksinya,” katanya.

Menurut Raihal, terdapat delapan desa di Samar Kilang yang terlibat kegiatan pengolahan pangan lokal tersebut. Selama 2 tahun terakhir Katahati Institute mendampingi kelompok yang dibagi fokus mengelola janeng dan aren jadi produk siap jual.

“Kami juga membawa ke berbagai pameran produk dari Samar Kilang ini, salah satunya di kegiatan G20 di Bali,” jelasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist