MASAKINI.CO – Padatnya agenda hingga jauh dari orang tua sering menjadi alasan kenapa banyak mahasiswa rantau sering melewatkan sarapan pagi. Padahal, sarapan merupakan hal penting yang nggak boleh dilewatkan sebelum memulai aktivitas karena sarapan adalah sumber energi bagi tubuh.
Banyaknya mahasiswa yang abai dengan kebiasaan inilah yang akhirnya mendorong Ahmad Ibu Malik Rahman, Nur Muhammad Ainul Yaqin, dan Muhammad Ferdian Iqbal, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk merancang aplikasi Sarapanku, yaitu sebuah platform pembiasaan sarapan bagi mahasiswa rantau.
Nur Muhammad Ainul Yaqin selaku ketua Tim Reveluv bercerita bahwa ide mendesain aplikasi ini memang berasal dari pengalaman pribadinya. Ia punya kebiasaan menunda-nunda sarapan pagi yang membuatnya harus berurusan dengan sakit maag.
“Kesibukan kuliah dan organisasi yang cukup padat sejak pagi tidak dipungkiri menimbulkan penyakit yang terlambat disadari,” kata Nur dilansir kumparan.com, Minggu (12/2/2023).
Nur dan teman-temannya merancang aplikasi Sarapanku dengan empat fitur utama, yaitu Weekly Subscription Sarapan, Al Generated Menu Recommend, Sarapanku Strike Point, serta Ajakan dan Monitor Orang Tua. Fitur-fitur itu sengaja dirancang untuk fokus terhadap masalah sarapan dan pembiasaan bagi mahasiswa.
Untuk fitur Weekly Subscription Sarapan mengharuskan penggunanya untuk berlangganan katering sarapan selama seminggu dengan sistem pembayaran yang dilakukan di awal. Bekerja sama dengan mitra katering di sekitar ITS, paket sarapan yang dipilih akan diantarkan setiap harinya ke alamat pengguna mulai pukul 05.00-08.00 WIB.
Selain itu, Sarapanku juga merancang pengalaman gamifikasi bagi pengguna melalui fitur Sarapanku Strike Point. Dengan fitur ini, setiap harinya poin pengguna dapat terus bertambah apabila mengambil sarapan yang diantar.
Poin yang diperoleh dapat digunakan untuk menaikkan level di aplikasi serta menikmati fasilitas promo. “Apabila dalam satu hari pengguna enggan mengambil sarapan, maka poin akan kembali ke nol,” jelas mahasiswa Departemen Teknik Informatika angkatan 2020 ini.
Dan untuk fitur AI Generated Menu Recommend memungkinkan pengguna untuk memilih paket menu mingguan yang sesuai dengan preferensinya. Untuk paket-paketnya juga akan disesuaikan dengan ketersediaan menu dari mitra katering.
Menariknya, Sarapanku juga menghadirkan fitur Ajak Teman dan Monitor Orang Tua. Melalui fitur ini, orang tua mahasiswa akan memperoleh informasi apakah sang anak mengambil sarapan di hari tersebut atau tidak.
“Sedang pada bagian fitur Ajak Teman, bisa menjadi sarana mahasiswa untuk berbagi sarapannya,” beber Nur.
Nur dan rekan-rekannya merancang aplikasi ini dengan metode double diamond. Melalui metode tersebut, timnya melakukan tiga kali iterasi desain.
Mulai dari melakukan survei untuk menentukan pengguna yang tepat, dilanjut dengan validasi kebiasaan calon pengguna saat menggunakan aplikasi, hingga terbentuk desain akhir dengan peletakan fitur pada aplikasi yang memudahkan pengguna.
Meski rancangan aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan, tim Departemen Teknik Informatika ITS ini telah berhasil meraih medali perunggu pada ajang Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) XV tahun 2022 kategori Desain Pengalaman Pengguna. Bahkan, aplikasi Sarapanku juga telah mendapatkan Hak Cipta dari Kementerian Hukum dan HAM.