Forum Industri Jasa Keuangan Diharap Mampu Atasi Masalah Perekonomian Aceh

Acara Halal Bihalal Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Provinsi Aceh, Jumat 5/5/2023 malam. (foto: Adpim Aceh)

Bagikan

Forum Industri Jasa Keuangan Diharap Mampu Atasi Masalah Perekonomian Aceh

Acara Halal Bihalal Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Provinsi Aceh, Jumat 5/5/2023 malam. (foto: Adpim Aceh)

MASAKINI.CO – Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Mawardi, mengharapkan lembaga keuangan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Aceh, dapat membantu mengatasi berbagai masalah perekonomian di Bumi Serambi Mekkah.

Mawardi mengatakan koordinasi dan kerja sama antar lembaga keuangan dan pemerintah, sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut. Hal itu disampaikannya saat mewakili Pj Gubernur Aceh dalam acara Halal Bihalal FKIJK yang digelar di Hotel Hermes Palace, Jumat (5/5/2023) malam.

Pemerintah Aceh, kata Mawardi, siap memfasilitasi agar kerja sama tersebut terbentuk. Ia yakin, dukungan seluruh lembaga keuangan akan sangat membantu kebangkitan ekonomi Aceh.

“Peningkatan kedisiplinan dan etos kerja menjadi hal penting dalam menjalankan tugas di Aceh, sebab hanya dengan unsur inilah kita akan lebih mudah mengatasi berbagai tantangan pembangunan yang kita hadapi, mulai dari masalah pertumbuhan ekonomi, investasi, dan berbagai tantangan ekonomi, sosial dan lainnya,” katanya.

Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Aceh yang juga Direktur Utama Bank Aceh Syariah, Muhammad Syah, mengharapkan momentum halal bihalal tersebut dapat memperkuat hubungan antar seluruh industri jasa keuangan yang ada di Aceh. Baik dari perbankan, lesing, asuransi, pasar modal dan berbagai jenis lembaga keuangan lainnya.

“Dengan kekompakan dan kebersamaan Insya Allah kita bisa membangkitkan ekonomi Aceh,” kata Muhammad.

Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Yusri, mengatakan seluruh lembaga keuangan harus kompak dan tidak boleh menyerah untuk membangkitkan ekonomi Aceh. Ia mengatakan, OJK siap mendukung penerapan sistem industri keuangan Aceh yang berlandaskan Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS).

Yusri menyebut setidaknya ada 52 jaringan lembaga keuangan di Aceh baik dari perbankan, lesing, asuransi, PNM maupun pasar modal. Ia berharap puluhan jaringan industri keuangan itu dapat menjadi akses ekonomi masyarakat.

Menurutnya, lembaga keuangan di Aceh yang menerapkan sistem syariah kini pelayanannya juga sudah sama dengan lembaga keuangan konvensional. “Tinggal satu lagi, yaitu penyamaan harga produk pembiayaan antara lembaga keuangan di Aceh dengan daerah lainnya, ini menjadi PR kita,” kata Yusri.

Yusri yakin dengan optimisme seluruh lembaga keuangan di Aceh bisa memenuhi segala yang diharapkan masyarakat. Ia mengatakan, fokus industri keuangan di Aceh tahun 2023 ini adalah meningkatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 10-12 persen.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist