Harga Pupuk Melambung Tinggi, Petani Aceh Besar Menjerit

Petani di Aceh Besar sedang menabur pupuk di sawah kawasan Indrapuri, Aceh Besar. (foto: masakini.co/Riska Zulfira)

Bagikan

Harga Pupuk Melambung Tinggi, Petani Aceh Besar Menjerit

Petani di Aceh Besar sedang menabur pupuk di sawah kawasan Indrapuri, Aceh Besar. (foto: masakini.co/Riska Zulfira)

MASAKINI.CO – Petani di Kabupaten Aceh Besar mengeluh harga pupuk subsidi dan non subsidi yang melambung tinggi. Lantaran mereka harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk kebutuhan pertaniannya.

Hal itu disampaikan oleh seorang petani, Yusnidar warga Kecamatan  Indrapuri, Aceh Besar. Ia mengatakan kewalahan karena harga pupuk semakin naik.

Ia mengaku membutuhkan pupuk hingga 450 kilogram yang ia gunakan untuk sawah miliknya. Meskipun naik, kata Yusnidar ia terpaksa membeli untuk memenuhi kebutuhan.

“Karena harga naik pengeluaran untuk beli juga semakin besar,” kata Yusnidar, Kamis (27/7/2023).

Dia menyebutkan, kerap membeli 3 sak pupuk NPK, 3 sak pupuk Urea dan 3 sak pupuk SP36.

Hal yang sama juga dikeluhkan Isnaniah, warga Kecamatan Kuta Malaka, Aceh Besar. Ia mengatakan terbebani atas kenaikan harga ditengah hasil pertanian mengalami penurunan.

“Kebetulan lahan sawah tidak terlalu besar, untuk persediaan 150 kg sudah cukup,” sebutnya.

Ditempatnya, ia membeli pupuk seharga Rp160 hingga Rp180 ribu per sak.

Sementara itu, penjual pupuk di Desa Jruek Balee, Rosi Mulya mengatakan kenaikan pupuk non subsidi tersebut sudah terjadi sejak awal tahun 2022 lalu dan masih berlangsung hingga saat ini.

Ia menuturkan kenaikan itu karena harga pupuk di tempat distributor juga mengalami kenaikan. Untuk pupuk NPK per sak Rosi tebus seharga Rp160 ribu sementara pupuk pupuk Urea ditebus dengan harga Rp150 ribu.

“Untuk pupuk SP36 juga dijual Rp160 ribu,” ujarnya.

Sebelumnya, untuk jenis pupuk tersebut ia hanya menjual Rp150 ribu per sak. Artinya ada kenaikan 20 ribu setiap jenis pupuk.

Untuk pupuk yang ia sediakan, Rosi fokuskan untuk warga desanya yang masuk kelompok tani. Karena persediaan juga terbatas.

“Yang banyak dibutuhkan itu pupuk UREA, kami harus menyediakan 200 sak dan NPK juga 200 sak,” ujarnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist