MASAKINI.CO – Perum Bulog Kantor Wilayah Provinsi Aceh pastikan persediaan beras di gudang mencukupi hingga enam bulan ke depan.
Persediaan beras saat ini sebanyak 23.276 ribu ton. “Insha Allah juga aman menghadapi persiapan Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri ke depan untuk beras dengan kualitas medium,” kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Aceh, Saldi Aldryn, Jumat (12/1/2024).
Ia menjelaskan, pada akhir Januari nanti pihaknya akan kembali menerima 10 ribu ton beras impor asal Thailand yang akan berlabuh di dua pelabuhan yakni Pelabuhan Krueng Geukeuh, Lhokseumawe dan Pelabuhan Malahayati, Aceh Besar.
“Masing-masing pelabuhan sebanyak 5 ribu ton,” sebutnya.
Saldi menerangkan persediaan beras saat ini untuk memenuhi kebutuhan pangan dan program bantuan pemerintah yang tiap bulannya disalurkan sebesar 4.664 ribu.
“Jadi per tiga bulan disalurkan bantuan pangan 13.992,” jelasnya.
Untuk persediaan beras, pihaknya tetap mengutamakan beras lokal petani. Apalagi Aceh menjadi salah satu daerah penghasil padi terbesar.
Meskipun demikian, Bulog masih terkendala dengan penyerapan Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani dan penggiling yang memiliki harga selisih cukup jauh.
“Sementara Bulog dibatasi oleh aturan tidak dapat membeli di atas maupun di bawah harga pemerintah,” jelasnya.
Pada dasarnya, Bulog berfungsi untuk menjaga stabilisasi harga di tingkat produsen dan konsumen.
Harga yang dijual di pasaran, sekarang ini telah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp14 ribu untuk zona luar.
Maka, kata dia, kini Bulog mengintervensi ke pasar-pasar guna memastikan beras medium tersalurkan melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Pedagang membeli beras SPHP itu Rp10.250 per kilo dan maksimal harga dijual pedagang eceran Rp11.500 per kilo untuk beras kualitas medium,” pungkasnya.
