MASAKINI.CO – Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aceh dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Cabang Banda Aceh kembali memberikan pengobatan bagi pengungsi Rohingya di Balai Meuseuraya Aceh (BMA).
Hasil pemeriksaan para dokter ditemukan ramai pengungsi Rohingya yang mengalami permasalahan kesehatan seperti gatal-gatal dan ISPA.
“Kita melihat sisi kemanusiaan dari kondisi pengungsi, maka kita membagikan vitamin dan obat-obatan,” kata Ketua IDI Aceh, Safrizal Rahman.
Safrizal menyebutkan pihaknya menemukan hampir 80 pengungsi Rohingya menderita penyakit tersebut terutama anak-anak. ISPA sendiri kata dia disebabkan karena kondisi tempat tinggal yang tidak layak, cuaca, debu serta sirkulasi udara yang tidak sehat sehingga memungkinan adanya penurunan imunitas tubuh.

Untuk menanggulangi beragam penyakit yang disebabkan jamur, IDI bersama tim mikrobiologi berupaya minimalisir peredaran kuman, bakteri, jamur yang berpotensi menyebar.
“Jadi apabila ada kasus maka kita bisa lokalisir jangan sampai keluar,” ujarnya, Rabu (24/1/2024).
Sementara itu, Ketua IDAI Aceh, Syafruddin Haris menyebutkan kondisi gizi anak-anak pengungsi masih baik-baik saja. Mereka tidak menunjukkan adanya gejala gizi buruk atau kondisi lainnya.
“Yang kita lihat dari pasien tadi mereka tidak nampak adanya gizi buruk, paling hanya menderita scabies dan ISPA,” sebut Syafruddin.