MASAKINI.CO – Sultan Alaidin Mumahmmad Daud Syah dan Tgk. Chik Pante Geulima diusulkan jadi pahlawan nasional. Usulan itu dibahas Kepala Dinas Sosial Aceh, Muslem, bersama para ahli waris dari kedua tokoh tersebut.
Dari pihak Sultan Alaidin Mahmudsyah dihadiri keluarga Tengku Muntazar dan Tuanku Abdul Kadir, sedangkan Tgk. Chik Pante Geulima dihadiri cucunya Salman dan Munir.
Dalam pertemuan itu, Tengku Muntazar mengungkapkan apa yang telah dilakukan Sultan Alaidin Mumahmmad Daud Syah kepada republik ini sangat besar, perjuangannya menjadi modal bagi Indonesia dalam meraih kemerdekaan dari para penjajah.
“Tapi sangat disayangkan sampai dengan sekarang, seorang sultan yang begitu berani dan juga sultan terakhir di Aceh kala itu, hingga sekarang belum mendapat pengakuan dari pemerintah. Untuk itu kami hadir di sini ingin menyampaikan bahwa beliau layak dan pantas untuk menjadi salah satu pahlawan nasional,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Salman, menurutnya Tgk. Chik Pante Geulima yang syahid pada 1903 di Batee Iliek (Bireuen), semasa hidupnya berjuang sebagai tokoh agama dan juga di bidang pertahanan sebagai panglima yang berperang melawan penjajah.
“Atas kontribusi besarnya dalam mempertahankan kedaulatan bangsa dan pembinaan ummat, kita melihat Tgk. Chik layak diusulkan menjadi tokoh pahlawan nasional. Mudah-mudahan kami bisa menyiapkan dokumen dan syarat-syarat pengusulannya,” ujarnya.
Kepala Dinas Sosial Aceh, Muslem, menyambut baik rencana pengusulan calon pahlawan nasional dari pihak keluarga Sultan Alaidin Mumahmmad Daud Syah dan Tgk. Chik Pante Geulima itu, hal itu disampaikan pada pertemuan yang berlangsung Selasa (27/2/2024) tersebut.
Pihaknya siap membantu pengusulan dua tokoh Aceh ini lewat pintu pengusulannya melalui Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) yang terdiri dari unsur praktisi, akademisi, pakar, sejarawan dan instansi terkait.
“Setelah dokumen dan syaratnya lengkap nanti dari tim TP2GD kita usulkan pahlawannya, Saya fokus terkait usulan pahlawan ini, karena ini menyangkut marwah bangsa Aceh,” ungkapnya.