MASAKINI.CO – Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Supriyadi menyebutkan ada empat populasi yang berisiko tertular virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).
Empat populasi itu yakni laki-laki seks laki (LSL), waria, wanita atau pria pekerja seks, dan pengguna narkoba suntik.
“Kondisi ini serius dan berpotensi mematikan,” kata Supriyadi di Banda Aceh, Selasa (11/6/2024).
Ia menyebutkan, di Kota Banda Aceh hingga Mei 2024 terdapat 441 penderita HIV/AIDS dengan rincian 336 kasus HIV dan 105 kasus AIDS.
Dari jumlah tersebut, perilaku seksual yg berisiko laki-laki seks dengan laki-laki positif HIV yang paling dominan.
Namun mereka tak keseluruhan masyarakat lokal, melainkan terdeteksi warga lain yang berdomisili di Banda Aceh.
Meningkatnya kasus HIV di Kota Banda Aceh seiring dengan meningkatnya populasi kunci laki-laki seks dengan laki-laki.
Ia menjelaskan HIV adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS, yang merupakan tahap lanjutan dari kondisi individu yang terinfeksi.
HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, merusak sel-sel yang penting untuk melawan infeksi dan penyakit.
“Masalah HIV/AIDS pada remaja merupakan isu yang penting karena remaja rentan terhadap penularan virus ini,” jelasnya.
Maraknya kasus ini juga dipengaruhi oleh media sosial yang menampilkan seorang laki-laki berpakaian perempuan sudah dianggap wajar walaupun hanya untuk sekedar konten.
Namun, akan berpengaruh kepada apa yang dilihat oleh anak-anak remaja untuk ditiru demi mendapatkan follower yang banyak.
“Dan ini sangat berisiko pada pertumbuhan dan perkembangan psikologis anak yang akan berpersepsi bahwa laki-laki meniru perempuan adalah hal wajar, awalnya hanya coba-coba, kemudian akan ikut pada komunitas populasi kunci yang beresiko seperti LSL,” pungkasnya.