MASAKINI.CO – Wali Nanggroe Aceh Paduka yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar mengadu ke Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agung Laksono soal hutan Aceh yang makin gundul.
“Hutan Aceh sewaktu konflik tidak ada yang berani tebang liar, tapi sekarang semakin banyak penebangan liar,” kata Malik dalam perjumpaan mereka.
Malik Mahmud berharap Agung Laksono menyampaikan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo agar mengambil langkah menyelamatkan hutan Aceh.
Sementara itu Agung Laksono mengaku bahwa selama ini dirinya intens melakukan komunikasi dengan Wali Nanggroe.
Baik komunikasi terkait hal-hal berkaitan implementasi MoU Helsinki, dan hal lain pada umumnya mengenai pembangunan Aceh.
“Aceh daerah yang potensial, yang tentunya juga sama dengan daerah-daerah lain, merupakan tanggung jawab dari pimpinan negara,” kata Agung Laksono.
Selain tentang hutan, dalam pertemuan tersebut mereka juga membahas soal implementasi MoU Helsinki, koordinasi menyukseskan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, kemudian juga soal zakat pengurangan pajak yang merupakan amanah dari Pasal 192 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh atau UUPA.
Terkait masukan dan permintaan yang disampaikan oleh Wali Nanggroe itu, Agung Laksono mengatakan sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden sudah menjadi kewajiban bagi dirinya untuk meneruskan kepada Presiden Republik Indonesia.
