Situs Sejarah di Banda Aceh dari Berbalut Cinta Hingga Duka

Sungai Krueng Daroy di Taman Putroe Phang. (foto: masakini.co/M Aulia)

Bagikan

Situs Sejarah di Banda Aceh dari Berbalut Cinta Hingga Duka

Sungai Krueng Daroy di Taman Putroe Phang. (foto: masakini.co/M Aulia)

MASAKINI.CO – Banda Aceh, sebagai ibu kota Provinsi Aceh, adalah kota yang kaya akan sejarah. Di sini, Anda dapat menemukan berbagai tempat wisata yang menawarkan wawasan mendalam tentang warisan sejarah Aceh pada masa kerajaan.

Kota ini memiliki situs-situs bersejarah yang menarik. Setiap sudut Banda Aceh punya cerita yang membuatnya menjadi destinasi menarik untuk dieksplorasi.

Berikut situs-situs sejarah yang patut dikunjungi di kota yang hampir berusia seribu tahun itu:

Taman Putroe Phang

Objek wisata ini erat kaitannya dengan cinta sepasang anak manusia. Letaknya di taman dalam kompleks Kerajaan Aceh Darussalam tempo dulu.

Taman ini didirikan oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636) untuk istrinya, Ratu Putroe Phang, dari Kerajaan Pahang.

Rasa cinta yang besar Iskandar Muda untuk Putroe Phang, dimanifestasikan lewat pembangunan taman itu agar sang ratu tak merasa kesepian saat raja memimpin pemerintahan dan berperang.

Taman ini hanya berjarak sekitar tiga menit saja dari Lapangan Blang Padang. Letaknya mudah dijangkau di Jalan Merapi, Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.

Lonceng Cakra Donya

Lonceng Cakra Donya terletak di Museum Aceh, Banda Aceh. Bentuknya berupa stupa, setinggi 125 sentimeter dan lebar 25 sentimeter, itu tak asing lagi bagi masyarakat Aceh.

Lonceng ini adalah hadiah Kaisar Yong Lee yang berkuasa di daratan Tiongkok kepada Kerajaan Samudra Pasai, sebagai wujud persahabatan kedua kerajaan yang berdaulat pada masa itu.

Saat Kerajaan Samudra Pasai takluk di tangan Kerajaan Aceh Darussalam pimpinan Sultan Ali Mughayatsyah pada 1542 Masehi, lonceng itu dibawa ke Koetaradja (sekarang Banda Aceh), pusat Kerajaan Aceh Darussalam. Hingga kini, Lonceng Cakra Donya masih tersimpan rapi di kompleks Museum Aceh.

Kompleks Makam Kandang XII

Kompleks makam raja-raja Aceh ini berada di Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah, Banda Aceh, atau tepat di sebelah Meuligo Gubernur Aceh.

Untuk masuk ke cagar budaya tersebut, pengunjung tidak dipungut biaya apapun. Sehingga wisatawan dengan leluasa berziarah ke makam sultan-sultan Aceh itu.

Pemberian nama kandang 12 berdasarkan dari jumlah makam yang dapat dijumpai dalam satu komplek pemakaman yang diperkirakan sejak tahun 1500 masehi (M) hingga 1580 masehi itu.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist