Aroma Dugaan Korupsi Pengadaan Konsumsi PON di Aceh

Makanan tak layak konsumsi dikomplain atlet dan kontingen PON XXI Aceh-Sumut. (foto: TikTok @hadi_hfc)

Bagikan

Aroma Dugaan Korupsi Pengadaan Konsumsi PON di Aceh

Makanan tak layak konsumsi dikomplain atlet dan kontingen PON XXI Aceh-Sumut. (foto: TikTok @hadi_hfc)

MASAKINI.CO – Sorotan publik terhadap konsumsi untuk atlet dan kontingen Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut, diduga Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) berpotensi korupsi.

Koordinator MaTA, Alfian, menyebutkan berdasarkan dokumen yang didapatnya, per satuan harga nasi kotak untuk atlet PON Rp50.900 per porsi dengan total harga Rp30,8 miliar. Sementara untuk snack, harga satuan Rp18.900 per porsi dengan total harga Rp11,4 miliar.

Dia mengatakan dana pengadaan konsumsi itu bersumber dari pemerintah pusat dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA). Total anggarannya mencapai Rp42 miliar lebih.

“Dilihat dari sisi budget pengadaan makanan dan snack diproses perencanaannya sudah berpotensi ada mark up. Standar di Aceh makanan 30 ribu itu sudah sangat mewah,” kata Alfian, Kamis (12/9/2024).

Namun fakta di lapangan nasi untuk atlet dan kontingen PON banyak yang basi, berulat, dan sering terlambat diantar panitia. “Jika seperti itu kondisi makanan sama sekali tidak sampai Rp20 ribu harganya per porsi,” ujarnya.

Alfian menyebut pemenang tender pengadaan konsumsi PON di Aceh itu yakni PT Aktifitas Atmosfir.

“Perusahaan ini beralamat di Jakarta. Tetapi aktor-aktornya ada di Aceh,” ungkapnya.

Alfian mendesak Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan audit investigasi terhadap dugaan mark up anggaran konsumsi PON XXI ini sebagai akuntabilitas penggunaan uang rakyat.

“Supaya dapat dipertanggungjawabkan baik secara administrasi maupun secara hukum,” tegasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist