MASAKINI.CO – Memperkuat budaya literasi di tengah masyarakat, Bunda Literasi Aceh Besar, Cut Rezky Handayani, menginisiasi gerakan penyediaan pojok baca di warung kopi di wilayah setempat.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca masyarakat secara bertahap, terutama di lokasi yang menjadi pusat interaksi sosial seperti warung kopi.
Menurut Cut Rezky, warung kopi adalah tempat strategis untuk menghadirkan literasi karena menjadi salah satu pusat aktivitas sehari-hari.
“Ini sudah mulai diterapkan di beberapa warung kopi di Sibreh dan kami ingin meluaskannya,” kata Cut Rezky di Aceh Besar, Rabu (23/10/2024).
Selain itu, istri Pj Bupati Aceh Besar ini juga menilai pojok baca dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan informasi penting kepada masyarakat, seperti kampanye hidup sehat dan bahaya rokok.
“Melalui pojok baca kita bisa informasikan masyarakat seperti buku-buku bahaya merokok, maka ini akan menjadi sarana edukasi di tempat-tempat yang ramai dikunjungi,” jelasnya.
Sementara itu, kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Besar, Fazlun terus mendorong hadirnya perpustakaan desa di setiap gampong.
Dalam program literasi yang terus diperluas ini, sebanyak 50 desa di Aceh Besar akan menerima bantuan 1.000 buku dari Perpustakaan Nasional. Hal itu juga aktif dilakukan dengan menempatkan beberapa pojok baca di beberapa titik, termasuk di SPBU Lamsayun dan beberapa warung kopi milenial.
“Kami juga berencana memperluas program ini ke masjid-masjid dan terus mempercantik taman baca serta pojok baca yang sudah ada,” ungkap Fazlun.
Fazlun menegaskan pentingnya sinergi antara perpustakaan di tingkat kabupaten dan desa untuk meningkatkan kualitas layanan. Sinergi ini diharapkan mampu mendorong peningkatan minat baca di tengah masyarakat.
“Harapan kami, perpustakaan gampong bukan hanya menjadi tempat menyimpan buku, tetapi menjadi pusat kegiatan positif yang memberdayakan masyarakat,” pungkasnya.