MASAKINI.CO – Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas (SAU), mengukuhkan empat profesor baru. Pengukuhan ini dipimpin oleh Ketua Komisi B SAU, Prof. Dr. Ir. Sofyan, M.Sc.Eng., IPU., ASEAN Eng. Berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Rabu (30/10/2024).
Empat Profesor baru tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Ella Meilianda, S.T., M.T., Prof. Dr. Ir. Syarizal Fonna, S.T., M.Sc., IPM., Prof. Dr. Cut Dewi, S.T., M.T., M.Sc., serta Prof. Dr. Ir. Muhammad Zaki, M.Sc., IPM.
“Tahun ini USK kembali mengukuhkan empat profesor yang semuanya berasal dari Fakultas Teknik (FT). FT masih menjadi fakultas dengan jumlah profesor terbanyak, yaitu berjumlah 46 orang,” ungkap Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan.
Beberapa waktu lalu, USK sudah menerima Surat Keputusan (SK) yang baru untuk 14 orang profesor. Termasuk empat orang yang dikukuhkan pada hari ini. USK optimis, pertumbuhan profesor akan terus meningkat.
Mengingat saat ini, USK sudah memvalidasi dan mengusulkan 44 calon profesor baru. Di samping itu, jumlah dosen USK yang berstatus Lektor Kepala sebanyak 408 orang.
“Dengan demikian jumlah profesor di USK saat ini berjumlah 181 orang, atau 11,02 persen dari jumlah dosen secara keseluruhan,” ungkapnya,
Prof Ella, melalui kepakarannya di bidang ilmu manajemen bencana sumber air, menganalisis bagaimana fenomena seperti gempa bumi, tsunami, dan banjir memengaruhi kondisi fisik pantai dan lingkungan pesisir, yang pada akhirnya berdampak pada masyarakat dan infrastruktur di sekitar pantai.
Prof Syarizal, menyoroti pentingnya inovasi dalam teknik komputasi sebagai solusi untuk mendeteksi dan mengendalikan korosi, mengembangkan metode Boundary Element Inverse Analysis (BEIA), yang lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan konvensional yang sering kali memiliki keterbatasan.
Prof Cut Dewi, menelaah pentingnya konservasi arsitektur dan kawasan paska bencana. Fokus kajian beliau bukan hanya melihat konservasi bangunan fisik, tetapi juga tentang memahami dan melestarikan nilai-nilai intangible yang ada di dalamnya.
Prof Muhammad Zaki, mencurahkan perhatiannya pada bidang ilmu rekayasa kimia. Salah satunya pada kajian biodiesel sebagai energi terbarukan. Mengembangkan berbagai metode produksi biodiesel, di antaranya menggunakan katalis padat K2O/karbon. Mengubah minyak kemiri sunan menjadi biodiesel, dan katalis kalium oksida berpenyangga silika untuk mengolah minyak jelantah.
“Kita menaruh harapan besar, serta meyakini, bahwa kepakaran seluruh profesor baru USK tersebut, akan mampu berkontribusi secara maksimal, untuk menjawab berbagai persoalan bangsa kita hari ini,” pungkas rektor.