Keripik Pisang Lumer, Camilan Asal Samahani Memikat Hati

Keripik pisang lumer milik Arif Firnandy

Bagikan

Keripik Pisang Lumer, Camilan Asal Samahani Memikat Hati

Keripik pisang lumer milik Arif Firnandy

MASAKINI.CO – Di tangan Arif Firnandy, camilan tradisional khas Aceh keripik pisang, berubah menjadi suguhan modern yang memikat lidah.

Melalui inovasi sederhana namun brilian, pria berusia 28 tahun ini melahirkan camilan gurih dengan lapisan cokelat premium yang meleleh yang diberi nama Keripik Pisang Lumer.

Ia berkisah, produk ini pertama kali hadir pada Juli 2024. Meski hanya seumur jagung produk miliknya langsung mendapatkan sambutan hangat di hati masyarakat.

“Awalnya, saya hanya ingin memodifikasi keripik pisang biasa agar lebih menarik dan memiliki nilai jual dengan paduan varian rasa,” kata Arif kepada masakini.co, Minggu (5/1/2025).

Dibalut dengan kemasan berwarna kuning, tentu camilan karya anak muda ini sangat menggoda bagi pecinta coklat.

Memanfaatkan rumahnya sebagai rumah produksi di Desa Reuleung, Kemukiman Samahani, Kecamatan Kuta Malaka, Arif tekadkan usaha yang baru dirintisnya dapat dikenal orang banyak.

Arif tak bekerja sendirian. Dalam menjalankan bisnis ini, ia melibatkan lima ibu rumah tangga dari lingkungan sekitar rumah produksi.

Dengan penuh dedikasi, mereka membantu proses produksi mulai dari mengolah pisang hingga memastikan kemasan tetap rapi dan menarik.

“Saya ingin usaha ini tak hanya memberi manfaat untuk saya pribadi, tapi juga bagi orang-orang di sekitar saya,” ujarnya.

Tak hanya memberdayakan perempuan, Arif turut menggandeng petani lokal di Indrapuri, Aceh Besar, untuk memasok pisang kepok pilihan.

“Saya sengaja memilih pisang langsung dari petani, selain kualitasnya juga dapat memberdayakan petani lokal,” ucapnya.

Proses pengolahan sangat sederhana. Pisang-pisang ini diolah dengan hati-hati.

Setelah diiris tipis berbentuk koin, pisang direndam dengan air kapur agar tetap renyah, lalu digoreng dengan bumbu khas dan dilapisi cokelat jenis premium.

Hasilnya, keripik pisang ini renyah di setiap gigitan, berpadu dengan lelehan cokelat manis yang membuat siapa pun ketagihan.

Arif mengakui bahwa produk keripiknya berbeda dengan produk lainnya. Biasanya keripik yang dilumuri coklat cenderung lembek.

“Tapi di kita tetap gurih,” ucapnya.

Owner keripik pisang lumer, Arif Firnandy | Riska Zulfira/masakini.co

Meski sambutan masyarakat begitu hangat, Arif memilih untuk menjaga produksi dalam skala kecil demi memastikan kualitas tetap terjaga. Dalam sebulan, Keripik Pisang Lumer diproduksi 2-3 kali dengan total sekitar 450 bungkus.

“Kami belum berani stok terlalu banyak karena takut kualitasnya berkurang. Lagi pula, kami masih dalam tahap memperluas pasar,” jelasnya.

Hadirnya berbagai varian rasa cokelat, stroberi, dan matcha, tentu  menambah daya tarik bagi pecinta camilan.

Saat ini, produk Keripik Lumer sudah tersedia di beberapa swalayan di Banda Aceh dan Aceh Besar. Arif juga memanfaatkan platform digital seperti TikTok dan Instagram untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

“Selain offline, kami juga menjual online. Alhamdulillah, kami sudah memiliki lima reseller yang tersebar di Sabang, Banda Aceh, dan Aceh Besar,” katanya.

Tak perlu merogoh kocek dalam-dalam, Keripik Lumer karya anak muda ini dibanderol dengan harga Rp15 ribu per pcs.

Arif meyakini bahwa camilan ini aman dikonsumsi semua kalangan, termasuk anak-anak, karena bebas bahan pengawet. Ketahanannya mencapai 3-4 bulan, menjadikannya pilihan tepat sebagai oleh-oleh khas Aceh.

“Kami ingin produk ini jadi salah satu ikon oleh-oleh Aceh. Saat wisatawan berkunjung, kami berharap Keripik Pisang Lumer bisa menjadi pilihan utama mereka,” kata Arif.

Untuk mewujudkan impiannya, Arif aktif mengikuti berbagai pelatihan dan bazar, termasuk di ajang PON Aceh tahun lalu. Usahanya juga telah menjangkau wilayah lain di Aceh seperti Subulussalam, Takengon, Sigli, dan Sabang.

Meski baru berjalan lima bulan, Keripik Lumer sudah menunjukkan potensi besar.

Arif mengaku omzet bulanan bisnisnya saat ini berkisar Rp3-4 juta. Angka ini mungkin belum terlalu besar, tetapi bagi Arif ini adalah langkah awal untuk meraih mimpi yang lebih besar.

“Perlahan-lahan kami ingin menjangkau pasar nasional,” harapnya.

“Siapa tahu suatu hari nanti, Keripik Lumer bisa menjadi produk kebanggaan Aceh yang mendunia,” tutupnya penuh optimisme.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist