MASAKINI.CO – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh, Rony Widijarto menegaskan bahwa fokus pada hilirisasi sektor pertanian dapat menjadi kunci untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat, khususnya di pedesaan. Menurutnya, langkah tersebut dapat memperbaiki angka kemiskinan di Provinsi Aceh.
Memaksimalkan hilirisasi sektor pertanian, kata dia, tak hanya dapat dilakukan dengan meningkatkan produksi, tetapi juga mengolah hasil panen agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Sebab di sektor ini, Aceh masih memiliki ruang besar untuk peningkatan produktivitas karena lahan padi yang tersedia sangat luas.
“Maka dalam mengembangkan pertanian, kita harus membenahi dari Hulu hingga hilirnya,” ucapnya.
Ia mencontohkan pengolahan gabah sebaiknya dilakukan di Aceh, tanpa harus bergantung pada fasilitas pengolahan di Sumatera Utara. Dengan demikian, petani dapat memperoleh penghasilan lebih dari proses hilirisasi, seperti dari usaha penggilingan beras.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan Aceh mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Pada September 2024, tingkat kemiskinan berada di angka 12,64 persen, turun dari 14,23 persen pada Maret 2024.
Namun, Rony menyoroti adanya kesenjangan yang cukup besar antara kemiskinan di kota dan desa.
Di perkotaan, angka kemiskinan hampir mendekati rata-rata nasional yaitu 8,37 persen, sementara di pedesaan masih berada di angka 14,99 persen.