MASAKINI.CO – Arab Saudi respon keras pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu terkait hubungan diplomasi. Kementerian luar negeri Arab Saudi dalam pernyataan resminya, menegaskan tidak akan menormalkan hubungan dengan Israel, tanpa pembentukan negara Palestina yang merdeka.

Pernyataan kerajaan itu muncul setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan optimisme tentang potensi kesepakatan damai dengan Riyadh. Ia menyatakan itu selama konferensi pers bersama dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Selasa (4/2/2025).

“Saya pikir perdamaian antara Israel dan Arab Saudi tidak hanya layak, saya pikir itu akan terjadi,” kata Netanyahu, menambahkan bahwa dia dan Trump berkomitmen untuk mencapainya, mengutip laporan alarabiya, Rabu (5/2/2025).

Selama konferensi pers, Trump mengungkapkan bahwa dia telah membahas proposal untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza dengan para pemimpin Timur Tengah lainnya, mengklaim bahwa mereka mendukung gagasan tersebut.

“Para pemimpin lain menyukai ide itu,” katanya.

Namun, hanya sehari sebelumnya, lima menteri luar negeri Arab dan seorang pejabat senior Palestina telah mengirim surat bersama kepada Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio yang menentang rencana apa pun untuk menggusur warga Palestina dari Gaza.

Surat itu ditandatangani oleh menteri luar negeri Yordania, Mesir, Arab Saudi, Qatar, dan UEA, bersama dengan penasihat presiden Palestina, Hussein al-Sheikh, pertama kali dilaporkan Axios.

Itu mengikuti pertemuan diplomat papan atas di Kairo selama akhir pekan, menggarisbawahi oposisi regional yang kuat terhadap pemindahan paksa.