Khidmat Puasa Nisfu Sya’ban di Dayah Istiqamatuddin Darussalam

Menunggu waktu berbuka puasa Sunnah Nisfu Sya'ban di Dayah Istiqamatuddin Darussalam. | foto: untuk masakini.co

Bagikan

Khidmat Puasa Nisfu Sya’ban di Dayah Istiqamatuddin Darussalam

Menunggu waktu berbuka puasa Sunnah Nisfu Sya'ban di Dayah Istiqamatuddin Darussalam. | foto: untuk masakini.co

MASAKINI.CO – “Kepada seluruh santri, ini sudah bisa masuk musala untuk buka puasa bersama,” ucap Tgk Walidin, Jumat sore (14/2/2025).

Pengumuman tersebut membelah langit sendu Dayah Istiqamatuddin Darussalam, Mata Ie, Montasik, Aceh Besar. Kalimat itu beresonansi dari pengeras suara menembus bilik-bilik santri.

Dengan cepat, para santri lintas usia bergerak ke musala. Pakaian khas santri mendominasi pandangan, meski warnanya tak serupa. Namun setiap kepala mengenakan kopiah atau peci.

“Begitu pula yang tidak puasa, jamaah (magrib) tetap wajib sebagaimana biasanya,” pesan Tgk Walidin.

Para penuntut ilmu agama Islam itu telah duduk rapi, bersaf-saf. Di depan santri, sudah tersedia makanan yang dikemas dalam wadah plastik. Lengkap dengan minuman.

Allahuakbar, Allahuakbar,” azan berkumandang.

Bismilllah. Allahummalakasumtu,” terdengar berdesir dari setiap mulut.

Begitulah kesyahduan buka puasa bersama di Dayah Istiqamatuddin Darussalam. Kali ini terasa lebih khidmat, sebab serempak mereka buka puasa bersama sya’ban.

Suasana berbuka puasa Sunnah Nisfu Sya’ban di Dayah Istiqamatuddin Darussalam. | foto: untuk masakini.co

Puasa sunnah nisfu syaban memang tidak diwajibkan kepada setiap santri. Namun rata-rata mereka dengan kesadaran sendiri melaksanakannya. Bagi yang tidak, turut dipersilahkan untuk makan.

Urunan Buka Puasa

Tgk Marsa Arija mengungkapkan aktivitas puasa sunnah di dayah tersebut biasa dilaksanakan. Sebahagian besar santri rutin melaksanakan puasa Senin dan Kamis.

“Kali ini berbeda karena bertepatan dengan nisfu syaban. Maka dibuatlah buka puasa bersama, yang terstruktur,” kata Tgk Marsa kepada masakini.co.

Sumber takjil semuanya berasal dari kepedulian para guru atau ustaz di dayah tersebut. Mereka urunan ala kadar, menurut kesanggupan masing-masing.

Secara umum, Tgk Marsa yang sudah bermukim sejak 2017 dan kini menjadi dewan guru di sana, menjelaskan mereka ikhlas melaksanakan ‘beut seumeu beut‘ itu. Tanpa berharap imbalan.

“Rata-rata para guru hidup mandiri. Urunan tangan para guru, dari rezeki masing-masing. Misalnya, ada yang jualan, dan seterusnya,” ungkapnya.

Tgk Marsa bertugas mengumpulkan dana dari para guru itu. Setelah terkumpul, diserahkan kepada bagian lain untuk membeli keperluan dapur. Lauk utama adalah ayam.

Sebelum zuhur, ustaz yang bertugas untuk belanja, sudah menyiapkan keperluan dapur itu. Setelahnya, diserahkan kepada santriwati. Sejak sebelum asar, para santriwati telaten menyiapkan santapan untuk berbuka puasa.

“Salah satu menu favorit di sini ayam geprek,” katanya.

Bertepatan dengan Ujian

Sya’ban 2024 terasa lebih istimewa bagi santri Istiqamatuddin Darussalam lantaran bertepatan dengan pelaksanaan ujian caturwulan II. Setelah buka puasa bersama, salat, dan seterusnya para santri kembali melaksanakan ujian.

“Sudah jalan lima hari, dari total delapan hari ujian,” ungkapnya.

Dayah Istiqamatuddin Darussalam, Mata Ie, Montasik, Aceh Besar. | foto: untuk masakini.co

Hampir sepekan terakhir, para santri mempersiapkan diri untuk ujian. Sesi ujian dibagi dua. Malam hari dan subuh hari.

“Hari kamis malamnya, libur sekali. Karena salat tasbih dan kegiatan ibadah lainnya,” jelas Marsa.

Sya’ban dengan segala fazilahnya terus berjalan. Tersisa tak lebih dua pekan lagi, Ramadan pun tiba.

Sebagaimana buku amal manusia yang berganti di bulan kegemaran Rasulullah SAW itu, demikian juga dengan aktivitas beut seumeu beut di dayah yang telah berdiri sejak 2016 tersebut. Meski sudah ditinggal pendirinya Abu H. Mahdi Bin Tgk Muhammad Daud yang berpulang pada 23 Mei 2021 lalu.

Almarhum merupakan murid langsung mendiang ulama kharismatik Aceh, Abu Tu Min Blangblahdeh.

Sekarang, ihwal lalu lintas kesantrian dikontrol oleh Tgk Walidin atau lebih dikenal dengan sebutan Tgk Lhok. Generasi pertama, sekaligus orang kepercayaan pimpinan saat masih ada di dunia yang fana ini.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist