MASAKINI.CO – Ratusan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh, berdemonstrasi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Rabu siang (19/2/2025).
Mereka menuntut agar pemerintah mengevaluasi kebijakan efisiensi anggaran yang dikhawatirkan akan memangkas dana Otonomi khusus (Otsus) Aceh.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) USK, Muhammad Ikram menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk keresahan mahasiswa terhadap kondisi nasional yang berimbas ke daerah.
“Ini darurat, tidak bisa dibiarkan,” kata Ikram.
Selain itu mahasiswa juga meminta Gubernur Aceh, Muzakkir Manaf (Mualem) untuk memperjuangkan dana Otsus agar dikembalikan seperti semula, serta mengawasi realisasi anggaran dana tersebut secara transparan di seluruh sektor.
“Dengan begitu Otsus ini harus dirasakan manfaatnya. Dengan efisiensi anggaran, maka dana Otsus dipotong. Kami menolak hal tersebut,” tegasnya.
Massa mahasiswi turut mendesak pemerintah pusat untuk mengevaluasi instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, serta meminta DPR RI agar mengawasi program Makan Bergizi Gratis agar tepat sasaran dan tidak membebani keuangan negara.
Selain itu, mahasiswa mendesak DPR Aceh agar menjadikan pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas utama, sebagaimana yang diamanatkan dalam konstitusi.
Massa mahasiswa itu sebenarnya ingin bertemu langsung dengan Ketua DPR Aceh Zulfadhli. Namun, melalui sambungan telpon, Zulfadhli mengaku sedang berada di Jakarta.
Dia pun berjanji aspirasi mahasiswa tersebut akan disampaikan ke pemerintah pusat.
“Saat ini saya baru sampai di Jakarta untuk menghadiri pelantikan kepala daerah. Nanti, kami akan menyampaikan aspirasi ini ke pusat,” ujar Zulfadli.