MASAKINI.CO – Menit 69′ sebuah pelanggaran terjadi di lingkaran bulat tengah lapangan sepakbola, Stadion Mini USK, Jumat (21/2/2025). Gelandang PSBL Langsa, Arif Nur Hakim Lubis terjatuh.
Saat berdiri, dari arah belakangnya, kapten Persidi Idi, Saifuddin alias Sabirin, dengan langkah cepat menubruk kepala bagian belakang Arif.
Arif tersungkur. Dua kesebelasan sempat terjadi cek-cok. Wasit Putra lantas melayangkan kartu merah kepada Saifuddin. Demikian insiden yang terjadi di laga perdana babak semifinal Liga 4 regional Aceh.
Petugas medis berlari dari pinggir lapangan. Membawa tandu. Arif diangkat dan dibawa ke pinggir lapangan, tepat di samping bench PSBL Langsa.
“Waktu itu saya antara sadar dan tidak,” ungkapnya kepada masakini.co.
Melihat kondisinya mengkhawatirkan, Ambulans yang sudah siaga, dihidupkan. Sempat menunggu beberapa menit, Arif di dampingi official PSBL dilarikan ke RS Universitas Syiah Kuala (USK).
Sempat diperiksa sejenak di sana, gelandang bertahan tersebut lalu dilarikan ke RSUD Zainoel Abidin. Setiba di sini, Arif mendapatkan penanganan lebih.
“Waktu di ZA barulah terasa lebih sadar,” bebernya, Sabtu (22/2/2025).
Salah satu pemeriksaan krusial, katanya, Arif dilakukan CT Scan kepala. Baru selesai jelang magrib. “Hasil sementara kata dokter, pembengkakan otak dan tengkorak belakang. Hasil resminya baru keluar Senin,” sebut Arif.

Lepas magrib, manajemen PSBL membuat laporan ke Polresta Banda Aceh. Kata Arif, langkah tersebut sengaja ditempuh agar ada efek jera.
“Benar bahwa ini sepakbola dan ada hukum sepakbola. Cuma ini unsur kesengajaan. Biar tidak terjadi lagi kepada siapa pun,” jelasnya.
Presenden Buruk
Kejadian tubrukan di Stadion Mini USK yang melibatkan Arif dan Saifuddin menambah daftar panjang kejadian tidak terpuji dalam gelaran Liga 4 Aceh.
Sebelumnya, PSBL, Persidi, Al Farlaky FC hingga PSLS Lhokseumawe juga tak luput dari insiden. Kala bermain di Stadion Langsa, babak 8 besar.
Di awal-awal Liga 4 Aceh bergulir, di Stadion Sabang Merauke, dua tim Adam Depok FC dan Tajura Aceh FC harus didiskualifikasi. Lantaran terlibat pengaturan skor, setelah ditelusuri Komdis PSSI Aceh.
“Kita semua berharap ada perbaikan baik dari para pemain dari semua tim, juga PSSI Aceh selaku penyelenggara. Ternyata kemarin kejadian lagi,” beber Arif.
Laga PSBL vs Persidi kemarin, berlangsung panas. Sebagai dalil, empat kartu merah keluar dari saku pengadil lapangan. Tiga kartu untuk pemain Persidi, satu kartu untuk PSBL.
Sehari setelah kejadian. Komdis PSSI Aceh merilis hukuman kepada Saifuddin dan seorang official Persidi. Bunyi keputusan itu, keduanya terbukti melakukan pelanggaran disiplin; melakukan tindakan tidak sportif selama pertandingan.
“Menjatuhkan hukuman tambahan kepada pemain Persidi Idi atas nama Saifuddin, berupa larangan bermain 3 pertandingan resmi sepakbola di lingkungan PSSI,” bunyi keputusan.
Sedangkan Muhammad Rizal selaku official, dihukum larangan mendampingi tim selama satu pertandingan. Keputusan tersebut dipandang Arif, terlalu ringan.
“Larangan hanya tiga pertandingan, saya kira tidak fair. Terlalu ringan,” ucapnya.
Liga 4 Aceh sedang melangsungkan babak semifinal, sebelum Ramadan 2025 dimulai. Kompetisi kasta amatir tersebut akan berakhir. Arif berharap, tak ada lagi insiden hingga kompetisi usai.