MASAKINI.CO – Narapidana Lapas Kelas II B Kutacane, Aceh Tenggara, ramai-ramai kabur menjelang waktu buka puasa, Senin sore (10/3/2025) kemarin.
Kepala Lapas Kelas II B Kutacane, Andi Hasyim, mengatakan Lapas tersebut memiliki tiga lapis pintu pengamanan. Dua di antaranya dijebol para tahanan.
“Pintu terakhir terkunci akhirnya mereka naik lewat atap,” katanya, Selasa (11/3/2025).
Dia mengatakan saat kejadian sekitar pukul 18.15 WIB itu, petugas yang berjaga di Lapas cuma hanya enam orang. Sedangkan warga binaan mencapai 362 orang.
Andi Hasyim mengakui perbandingan antara jumlah petugas dan warga binaan ini tidak sebanding untuk dilakukan pengamanan ketat.
“Kalau ada mobilisasi (melarikan diri) warga binaan ini pasti tidak cukup pengamanannya,” ujarnya.
Dia menyebut dari 52 napi yang kabur itu mayoritas adalah kasus narkoba. Sedikitnya 12 orang napi telah berhasil ditangkap kembali. Petugas Lapas dan polisi kini masih memburu keberadaan mereka yang melarikan diri.
Sementara itu, Kapolres Aceh Tenggara, AKBP R. Doni Sumarsono, membeberkan penyebab puluhan napi Lapas Kelas II B Kutacane ini kabur karena ada sejumlah persoalan.
Salah satunya soal makanan yang dinilai tak layak. Warga binaan berulang kali melayangkan protes, namun pihak Lapas belum mengakomodir. “Ini pemicu ketidakpuasan warga binaan,” katanya.