MASAKINI.CO – Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) menggandeng ulama dan ustazah perempuan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya imunisasi melalui mimbar-mimbar masjid, seperti kutbah Jumat, pengajian rutin, ceramah hari besar Islam, dan tausiah lainnya.

Sebab, Aceh masih lemah dan jauh tertinggal dari provinsi lain dalam hal Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada anak. Tren cakupan IDL di Aceh dalam lima tahun terakhir terus mengalami penurunan.

Data terakhir menunjukkan dari total 6.507 desa di Aceh, cakupan Universal Child Immunization (UCI) hanya 24,9 persen saja yang imunisasinya sudah lengkap.

“Rendahnya cakupan IDL di Aceh menyebabkan muncul kembali penyakit yang sebelumnya sudah hilang, seperti pertusis, campak, dan difteri,” kata Safrizal Rahman, Dekan Fakultas Kedokteran USK, Sabtu (22/3/2025).

Safrizal mengatakan kasus-kasus penyakit berbahaya itu bisa mengancam generasi Aceh. Namun, apabila pemerintah, akademisi, ulama dan masyarakat berkolaborasi penyakit tersebut dapat dihindari.

Sementara Ichsan, penanggung jawab Program “Ulama-Edu Imunisasi Aceh” ini, menyebut bahwa ada 33 ulama dari 6 kecamatan di Banda Aceh dan Aceh Besar, yaitu Meuraxa, Lueng Bata, Kuta Alam, Darussalam, Kuta Malaka dan Montasik, yang bakal terlibat mengedukasi masyarakat soal imunisasi.

“Mereka akan mengikuti program ini selama 7 bulan ke depan dan akan dievaluasi nantinya,” ujarnya.