MASAKINI.CO – Hilangnya fitur live di aplikasi TikTok berdampak besar terhadap pedagang online, termasuk para pelaku usaha pakaian di Banda Aceh.
Penjual mengaku omzet mereka anjlok drastis sejak fitur tersebut tidak lagi bisa digunakan pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Kehilangan fitur ini tiba-tiba lantaran TikTok menilai situasi sosial di Indonesia sedang memanas akibat meningkatnya aksi unjuk rasa di sejumlah daerah.
Menurut pedagang pakaian di Pasar Aceh, Muhammad Zulkarnain, penjualannya turun hingga 90 persen sejak tidak bisa lagi melakukan siaran langsung di TikTok.
“Dampaknya langsung terasa, penjualan menurun drastis. Kalau biasanya saat live bisa laku sekitar 100 pcs dari pagi sampai sore, sekarang kalau tanpa live paling laku 10 pcs saja,” ujarnya kepada masakini.co, Minggu (31/8/2025).
Menurut Zulkarnain, fitur live streaming di TikTok menjadi kunci transaksi karena pembeli lebih tertarik berinteraksi langsung dalam siaran ketimbang hanya melihat produk di etalase.
“Kalau tidak ada live, sangat sedikit orang yang checkout di keranjang kuning. Penjualan benar-benar turun,” tambahnya.
Meski begitu, ia mencoba mencari alternatif lain untuk mempertahankan penjualan, salah satunya dengan membuat konten promosi berupa video.
“Kalau lewat video, orang bisa lihat produk lalu klik keranjang kuning. Tapi hasilnya belum sebanding dengan penjualan lewat live,” kata Zulkarnain.
Ia berharap pemerintah bisa segera mencari solusi agar fitur live di TikTok dapat kembali digunakan. “Semoga pemerintah memulihkan fitur live di TikTok secepatnya. Karena ini sangat penting bagi kami pedagang online,” tutupnya.
