Petani Kopi Resah, Hama PBKo Buat Heboh Jelang Masa Panen

Kopi Arabika siap panen di kebun petani Bener Meriah. | Foto : Syah Antoni/masakini.co

Bagikan

Petani Kopi Resah, Hama PBKo Buat Heboh Jelang Masa Panen

Kopi Arabika siap panen di kebun petani Bener Meriah. | Foto : Syah Antoni/masakini.co

MASAKINI.CO – Menjelang musim panen, sebagian petani kopi di Bener Meriah resah akibat kabar serangan hama PBKo atau perusak biji kopi.

“Sebagai petani kopi yang lahir dari orang tua yang juga petani kopi, mendengar ada kabar buruk tentang kopi, tentu timbul rasa khawatir. Tanaman kopi penopang ekonomi sebagian besar petani di sini,” ungkap Aldian Efendi, petani di Kampung Delung Tue, Kecamatan Bukit, Jum’at (26/9/2025).

Masa panen kopi, kata Aldian, adalah momen yang sangat diidamkan petani, hasil dari penantian berbulan-bulan sejak bunga-bunga kopi bermekaran.

Namun saat itu tiba, petani malah disuguhi bermacam masalah seperti pencurian kopi, cuaca dinamis, serta teror hama PBKo.

Hama dengan nama latin Hypothenemus hampei ini diakui Aldian memang menyerang beberapa tanaman kopi diawal masa panen, sehingga menyebabkan harga kopi turun.

Intensitas serangan serangga inipun berbeda, tergantung wilayah. Biasanya dominan di daerah beriklim hangat.

Dirinya cukup menyayangkan cerita hama PBKo seringnya heboh saat akan memasuki masa panen kopi saja. Namun terkesan sepi saat kopi mulai berbunga, berbuah kecil maupun sedang. Hal tersebut menurutnya, memicu multitafsir ditengah masyarakat.

“Bila peduli pada petani, seharusnya cerita hama PBKo jangan ramai dibicarakan saat tiba musim panen saja, tetapi sejak bunga mekar hingga buah memerah sehingga tidak tidak telat proses pengendalian hamanya. Jika tidak, hal demikian seringnya menimbulkan spekulasi masyarakat. Bahkan lebih jauh yaitu prasangka buruk,” ucapnya.

Dirinya berharap, kedepan pemerintah daerah melalui instansi terkait dapat berkolaborasi dengan ahli tanaman kopi untuk memberi solusi konkret bagi pengendalian hama PBKo yang merugikan petani kopi.

“Pendapatan daerah dari kopi luar biasa besarnya, hal tersebut harusnya jadi cemeti bagi pemerintah untuk mencarikan solusi. Cukuplah masalah tidak berkesudahan seperti pupuk subsidi, pencurian kopi atau mafia dagang yang dihadapi petani kopi di sini, jangan ditambah lagi dengan hama PBKo,” harap Aldian.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist