MASAKINI.CO – Pemadaman listrik massal yang terjadi di Provinsi Aceh sejak dua hari lalu berdampak langsung pada aktivitas warga. Tidak hanya UMKM yang kelabakan, sejumlah warga bahkan memilih menginap di hotel agar bisa beristirahat nyaman tanpa khawatir gelap dan panas di rumah.
General Manager Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Bambang Pramusinto mengatakan pihaknya mencatat ada peningkatan jumlah tamu sejak pemadaman terjadi. Meski tidak signifikan, setidaknya lima kamar tambahan dipesan oleh warga kota yang mencari kenyamanan selama listrik di rumah mereka padam.
“Ada beberapa tamu yang memang memilih menginap karena listrik di rumah mereka mati. Semuanya warga Banda Aceh,” kata Bambang kepada masakini.co, Rabu (1/10/2025).
Ia menambahkan, selama pemadaman berlangsung, pihak hotel tetap beroperasi normal berkat dukungan genset yang tersedia. Hal ini membuat para tamu tidak merasakan gangguan berarti saat menginap.
“Sejauh ini tidak ada keluhan dari tamu, karena operasional hotel berjalan normal dengan dukungan genset yang cukup,” jelasnya.
Meski demikian, pihak hotel harus menanggung konsekuensi lain. Penggunaan genset dalam durasi lama membuat biaya operasional meningkat, mengingat kebutuhan bahan bakar solar yang cukup besar.
“Yang terasa sebenarnya di sisi biaya operasional, karena genset menggunakan solar. Tapi demi kenyamanan tamu, itu tetap kami jalankan,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, gangguan pada jaringan transmisi 150 KV Bireuen–Arun sejak Senin sore menyebabkan sebagian besar wilayah Aceh mengalami pemadaman listrik. PLN hingga kini masih melakukan perbaikan sistem, sementara warga harus mencari berbagai cara untuk beradaptasi dengan kondisi darurat tersebut.