MASAKINI.CO – Kembangkan desa wisata di Simeulue, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memberikan bimbingan teknis pada 40 stakeholder pariwisata setempat. Kegiatan tersebut berlangsung di Wisma Harti Simeulue, siap digelar Selasa (9/7).

Menurut Kasubid Bidang Pengembangan Destinasi Area I Kemenpar, Andhy Marpaung pesertanya pengusaha homestay, surfing, restoran dan rumah makan, kepala desa, Ketua ASITA Simaleue dan PHRI Simaleue.

“Semua kami undang. Kami akan ajak berdiskusi seputar homestay desa wisata,” kata Andhy, Minggu (7/7).

Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional I Kemenpar, Dadang Rizki Ratman menjelaskan turut dalam rombongan Ketua Tim Percepatan Homestay, Anneke Prasyanti dan Ketua Tim Percepatan Wisata Perdesaan dan Perkotaan, Vitria Ariani.

Pada para peserta dibekali teknis mengembangkan wisata pedesaan. Di desa wisata diperlukan konsep low-cost tourism (LCT). Harganya harus terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Caranya kita harus menciptakan attraction, access dan accomodation (3A) yang terjangkau dengan memanfaatkan kelebihan kapasitas (excess capacity) yang ada. Homestay desa wisata salah satunya,” tutur Dadang.

Sementara itu, Asdep Pengembangan Destinasi Regional I, Lokot Ahmad Enda menyebutkan Kemenpar melakukan terobosan dengan membangun sebanyak mungkin homestay (rumah wisata) di desa-desa wisata seluruh pelosok tanah air.

“Kita ingin memposisikan Indonesia sebagai negara yang memiliki homestay terbanyak di dunia,” jelas Lokot.[]