Sabang Simulasi Tsunami di Destinasi Wisata

Apel pelaksanaan simulasi gempa dan tsunami di Sabang. [Humas Pemko Sabang]

Bagikan

Sabang Simulasi Tsunami di Destinasi Wisata

Apel pelaksanaan simulasi gempa dan tsunami di Sabang. [Humas Pemko Sabang]

MASAKINI.CO – Sedikitnya 500 orang terlibat dalam simulasi gempa dan tsunami yang digelar di destinasi wisata Iboih, Kecamatan Sukakarya, Sabang, Selasa (30/7). Kegiatan tersebut dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Selain warga Sabang simulasi juga diikuti personel TNI dan Polri, anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), SAR, organisasi pemuda.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek menyebutkan pihaknya mengirimkan 10 personel untuk menyukseskan kegiatan tersebut. Katanya, simulasi gempa dan tsunami sengaja digelar di lokasi wisata juga untuk menyiapkan upaya penyelamatan terhadap wisatawan dan warga setempat.

“Sebelumnya telah dibuat regulasi, skenario, rambu-rambu evakuasi juga lokasi titik kumpul. Beberapa hari lalu juga telah dilaksanakan survei,” jelas Dadek.

Sekda Sabang, Zakaria menjelaskan simulasi merupakan upaya meningkatkan kesiapsiagaan bencana. Menurutnya, Sabang termasuk daerah rawan bencana yang berpotensi memberikan kontribusi menimbulkan terjadi kerugian jiwa dan harta benda.

“Untuk itu diperlukan membangun pemahaman, kesadaran, kepedulian dan tanggung jawab semua pihak tentang pentingnya upaya penanganan bencana,” sebutnya.

Ia menegaskan tanggung jawab penanggulangan bencana tidak hanya berada di pundak pemerintah semata, tapi juga menjadi tanggung jawab sektor swasta dan juga masyarakat sesuai dengan amanat undang-undang.

Saat membuka simulasi, Zakaria juga menyatakan tidak ada yang mampu menjamin daerahnya bebas dari bencana. Simulasi gempa dan tsunami ini, merupakan upaya meyakinkan bahwa sistem mitigasi bencana berjalan dengan baik.

“Sudah saatnya pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat memiliki komitmen untuk selalu meningkatkan kemampuannya dalam manajemen penanggulangan bencana,” harapnya.

Zakaria menilai simulasi merupakan metoda latihan dilaksanakan seluruh unsur pelaku sesuai dengan bidang tugasnya. “Di samping itu juga sebagai metoda untuk menguji kemampuan instansi yang dilaksanakan di daerah bencana yang mendekati situasi dan kondisi sebenarnya,” pungkasnya.[]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist