2030 Indonesia Masuk 10 Negara Perekonomian Terkuat di Dunia

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto (kedua kanan) memberikan keterangan pers di Jakarta, Senin (2/9).

Bagikan

2030 Indonesia Masuk 10 Negara Perekonomian Terkuat di Dunia

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto (kedua kanan) memberikan keterangan pers di Jakarta, Senin (2/9).

MASAKINI.CO – Pemerintah bergerak cepat untuk memasuki era industri 4.0 melalui penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0. Hal ini guna menciptakan lompatan dan terobosan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

“Bapak Presiden (Jokowi) telah meluncurkan roadmap Making Indonesia 4.0 pada April 2018 lalu. Ini sebagai arah yang jelas dan langkah strategis kita untuk menjadi negara industri yang tangguh,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Kamis (5/9).

Menperin mengatakan, salah satu kunci dari implementasi industri 4.0 adalah peningkatan investasi. Terutama berkaitan dengan pengembangan industri baru. Sebab, akan memperkuat dan memperdalam struktur manufaktur nasional.

“Makanya investasi terus kami dorong, sehingga akan memacu kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor. Selain itu dapat menghasilkan substitusi impor,” tuturnya.

Penerapan industri 4.0 ini tidak hanya menyasar sektor skala besar, melainkan juga Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kualitasnya secara lebih efisien. Menperin optimistis, apabila hal itu terwujud maka mampu menggenjot produk domestik bruto (PDB) secara signifikan.

“Selain meningkatkan nett ekspor sebesar 10 persen atau 13 kali lipat dibandingkan saat ini, sasaran Making Indonesia 4.0 juga meliputi peningkatan produktivitas tenaga kerja hingga dua kali lipat,” sebutnya.

Menurut Menperin, berdasarkan aspirasi besar peta jalan tersebut, Indonesia akan masuk dalam jajaran sepuluh negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada 2030.

“Kami meyakini, industri 4.0 akan mendongkrak 1-2 persen pertumbuhan ekonomi kita, menambah hingga 10 juta lapangan kerja baru, dan peningkatan kontribusi industri manufaktur sebesar 25 persen pada tahun 2030,” bebernya.

Menperin mengungkapkan, target 10 juta lapangan kerja baru di 2030 adalah hal realistis. Adanya industri 4.0 dinilai dapat membuat lapangan kerja baru.

“Cukup realistis. Karena rata-rata keseluruhan industri bisa menyerap 700 ribuan tenaga kerja per tahun. Nanti, dengan Industri 4.0 bisa meningkat lebih tinggi lagi,” ujarnya.

Karena itu, disiapkan lima sektor andalan yang akan menopang target-target tersebut, yakni industri makanan dan minuman, industri tekstil dan busana, industri otomotif, industri kimia, serta industri elektronik.[]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist