25 Persen Generasi Muda Pengangguran Akibat Perlambatan Pertumbuhan Global

Pekerja sedang reparasi mobil. | Pakistan Forward

Bagikan

25 Persen Generasi Muda Pengangguran Akibat Perlambatan Pertumbuhan Global

Pekerja sedang reparasi mobil. | Pakistan Forward

MASAKINI.CO – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan dunia saat ini dipenuhi ketimpangan akibat perlambatan pertumbuhan global, ancaman perubahan iklim, eskalasi tensi geopolitik, dan kebijakan publik yang kurang mengena.

Setidaknya, lebih dari 25 persen generasi muda secara global belum mempunyai mata pencaharian, tidak berkesempatan mengenyam bangku sekolah, dan masih memiliki ketrampilan yang terbatas, sehingga sulit untuk menghadapi persaingan kerja.

“Kerentanan seperti ini lebih banyak terjadi pada negara berkembang dan kelompok penduduk wanita,” kata Airlangga dalam keterangannya diperoleh masakini.co, Jakarta, Senin (29/4/2024).

Menko Airlangga mengatakan hal ini menjadi topik bahasan pada World Economic Forum (WEF) dalam dialog Special Meeting “Labour Markets for the Next Generation” di King Abdul Aziz Conference Center, Riyadh, Arab Saudi, pada Minggu (28/04/2024).

Airlangga bersama Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Investasi Nigeria Doris Anite, Vice-Chairman, Global Public Sector, Citi Amerika Serikat Jay Collins, CEO Crescent Enterprise UAE Badr Jafar, dan para panelis lainnya bertukar pikiran pada dialog panel ini. Tujuan membentuk dan memberikan kontribusi dalam isu ketenagakerjaan, khususnya pasar tenaga kerja kaum muda, baik di tingkat regional maupun dunia.

“Dalam menyiapkan pasar tenaga kerja yang dinamis, Indonesia telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi yang komprehensif untuk berinvestasi pada pelatihan dan pendidikan, misalnya pendidikan pada usia dini, vokasi, dan penyiapan dan pelatihan para pencari kerja,” bebernya.

Menko Airlangga dalam sesi ini menekankan pentingnya UMKM sebagai bagian dari upaya penciptaan lapangan kerja di Indonesia, sekaligus mengungkapkan keberhasilan Undang-Undang Cipta Kerja yang efektif mengurangi hambatan investasi domestik dan asing. Tercatat, peningkatan rata-rata Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai 29,4 persen dalam lima kuartal setelah penerapan UU tersebut.

“bahwa implementasi kebijakan publik dengan pembemberian insentif pembiayaan yang inklusif, bantuan teknis, dan pemerataan infrastruktur digital menjadi salah satu upaya prioritas Pemerintah, termasuk dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045,” sebutnya.

Lebih jauh ia membeberkan program Merdeka Belajar yang dijalankan di Indonesia, di mana para pelajar bisa memiliki pengalaman magang. Di samping itu, terdapat insentif super deduction untuk kegiatan riset dan berbagai insentif pajak lainnya untuk pendidikan.

β€œIndonesia itu negara besar, jika diproyeksikan ke Eropa, akan membentang dari Irlandia ke Kazakhtan. Penduduk Indonesia besar dan tiap tahun lahir penduduk baru hampir 5 juta orang. Oleh karena itu, Indonesia harus menyiapkan paling tidak 5 juta pekerjaan juga setiap tahunnya,” pungkasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist