MASAKINI.CO – Satusan mahasiswa yang melakukan aksi penolakan tambang di Kantor Gubernur Aceh terlihat aksi dorong dengan petugas keamanan yang berjaga. Mereka mendobrak barikade Satpol PP dan Polisi dan mencoba masuk ke kantor gubernur.
Seratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Banda Aceh itu kemudian membakar keranda yang mereka gotong saat akan menjalankan aksi. Mahasiswa juga menyanyikan yel-yel penolakan tambang PT. EMM.
Usai menyampaikan berbagai orasi, mahasiswa kembali mencoba mendobrak barikade petugas. Mereka meminta untuk bertemu langsung dengan Plt Gubernur Aceh, sebagai kepala pemerintahan Aceh. Mereka bahkan tak menerima perwakilan dari pemerintah Aceh.
Seratusan mahasiswa yang melakukan demonstrasi tersebut menuntut pemerintah Aceh untuk menolak hadirnya beberapa perusahaan tambang di Aceh. Aksi yang dilakukan itu merupakan aksi lanjutan sesudah sebelumnya mereka juga menggelar demonstrasi pada Kamis awal September lalu. Semula demonstrasi hanya dilakukan puluhan mahasiswa. Jelang siang pendemo terlihat tambah ramai.
Demonstran menuntut pemerintah tidak memberikan izin rekomendasi kelayakan lingkungan terhadap PT Linge Mineral Resource (PT. LMR). Selain itu massa juga meneriakkan penolakan terhadap PT. Energi Mineral Murni (PT.EMM). Dalam orasinya mereka mengatakan tak ada tambang yang menguntungkan rakyat.
“Tidak ada tambang yang boleh hidup di Aceh Tengah,” kata orator aksi.
“Tambang hanya akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan di Aceh,” kata mereka lagi.
PT. LMR merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang diduga hendak membuka tambang emas di wilayah Kecamatan Linge, Aceh Tengah. Rencananya perusahaan iti akan menggarap 9.000 hektare lebih. []