MASAKINI.CO – Friska Sitohang (30), warga Aceh Tenggara tak bisa melupakan peristiwa yang dialaminya saat Wamena tersulut kerusuhan. Massa sempat mengepung area pemukimannya, selamatkan nyawa warga Lawe Sigala Timur, Lawe Sigala Gala itu bersembunyi di dalam rumah.
“Kami bersembunyi di dalam rumah. Takut keluar nantinya kami dibunuh, dibacok,” kata Friska.
Ia berhasil keluar rumah setelah dijemput polisi yang sedang patroli. Namun sejumlah harta bendanya tak terselamatkan.
“Kos-kosan kami dibakar, motor kami hangus sudah. Kami hanya bawa berkas-berkas penting dan baju seadanya,” kenang Friska. “Kami pulang. Benar-benar tidak ada lagi yang bisa saya harapkan di sana.”
Tiba di bandara Wamena, ia menyelipkan diri ke pesawat Hercules untuk menjemput warga Jawa Timur. Selain dirinya, turut selamat tiga warga Aceh yang juga korban kerusuhan diantaranya Natael Gultom (3,5), Nasya (8 bulan), dan Trisesi Sitohang (26). Namun Friska terpisah dengan suaminya di bandara.
Friska telah menetap di Wamena bersama suaminya Apner Gultom (33) sejak 2013. Suaminya PNS di Diaspora Wamena masih berada di sana.
“Suami saya PNS disana, dia masih ada di sana. Kami berempat nyelip ke pesawat yang ada. Pokoknya waktu itu yang penting kami bisa keluar Papua,” jelasnya. Hingga saat ini masih dapat berkomunikasi dengan suaminya.
Kepala Cabang ACT Aceh, Husaini Ismail menyebutkan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Aceh untuk memulangkan warga Aceh Tenggara itu.
“Tadi malam saya dapat kabar kalau Plt Gubernur Aceh Pak Nova Iriansyah sudah meminta Dinas Sosial Aceh menjemput mereka,” ucapnya.
Ia menambahkan, penyelesaian konflik di Wamena saat ini merupakan tanggung jawab bersama. Semua pihak perlu bersinergi kuat menyelesaikan konflik di sana. Apalagi sekitar 10 ribu orang sudah mengungsi.[]