Launching Video Clip, Made in Made Diskusikan Isu Lingkungan

Suasana diskusi lingkungan digelar made in made.[Ahlul Fikar]

Bagikan

Launching Video Clip, Made in Made Diskusikan Isu Lingkungan

Suasana diskusi lingkungan digelar made in made.[Ahlul Fikar]

MASAKINI.CO – Grup seni musik reggae modern dan tradisional Made in Made, merilis video clip lagu ‘Pesan dari masyarakat Aceh untuk dunia’ di Pasie Raja Coffee, Pango, Kota Banda Aceh, Minggu (15/3) malam.

Lagu ini sempat mendapatkan penghargaan pada event Festival Alam dan Budaya Aceh tahun 2008, diselenggarakan Flora Fauna Internasional (FFI) di Kota Banda Aceh.

Sejumlah komunitas pecinta alam digandeng dalam diskusi lingkungan saat launching video clip Made in Made.

“Saya buat acara diskusi ini karena ingin membangun silaturrahim. Biasanya kami pegiat seni ini sering dilibatkan di event lingkungan, kali ini kita balikkan dengan mengajak lembaga lingkungan mengisi acara kita,” kata vokalis Made ini Made, Ramadhan Moeslem Arrasuly.

Ramadhan berharap, komunitas-komunitas lain yang ada di Aceh ikut menyuarakan isu lingkungan.

“Ini tempat kita hidup, kalau alam dan lingkungan rusak berarti kehidupan kita ikut rusak,” katanya.

Spesies Koordinator WWF Aceh Program, Azhari ikut mengapresiasi diskusi yang dilakukan Made in Made. Menurutnya, diskusi seperti ini harus sering diadakan, mengingat wilayah hutan di Aceh merupakan sisa hutan yang ada di Sumatera yang memiliki beragam jenis flora dan fauna.

“Kalau buka jalan di sebuah kawasan harus lihat juga kepentingan-kepentingan satwa liar, karena satwa liar itu bagian dari pada pembangunan,” katanya.

Ia berharap agar pemerintah, masyarakat, NGO, Seniman terus bersinergi dalam menjaga hutan Aceh.

“Karena hutan Aceh adalah hutan terakhir di Sumatera, jadi harus kita jaga.”

Sementara itu, Sekretaris Pelaksana JKMA Aceh Zulfikar Arma menilai diskusi lingkungan yang dilakukan komunitas musik cukup efektif. Alasannya, kampanye isu lingkungan lebih mudah diterima milenial.

“Saya lihat made in made juga banyak dikagumi milenial. Nah, saya pikir ini menjadi pintu masuk untuk anak muda sekarang ini ikut terlibat dalam penyelamatan lingkungan,” sebutnya.

Sejumlah komunitas yang terlibat dalam diskusi tersebut diantaranya Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA), Jaringan Komunitas Masyarakat Adat (JKMA) Aceh, World Wide Fund for Nature (WWF) Aceh, Forum Konservasi Leuser (FKL). Peluncuran video clip ini, turut dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, Iskandar juga didukung Bass Aceh Community dan Aceh Beatbox Community .[Ahlul Fikar]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist