Sejumlah Puskesmas di Banda Aceh Tak Tersedia Rapid Test

Tim Ombudsman Aceh melakukan sidak ke sejumlah Puskesmas di Banda Aceh. [Dok Ombudsman]

Bagikan

Sejumlah Puskesmas di Banda Aceh Tak Tersedia Rapid Test

Tim Ombudsman Aceh melakukan sidak ke sejumlah Puskesmas di Banda Aceh. [Dok Ombudsman]

MASAKINI.CO – Tim Ombudsman RI Perwakilan Aceh melakukan sidak ke sejumlah Puskesman di Kota Banda Aceh usai memperoleh informasi bahwa tidak adanya alat rapid test Covid-19 di tempat pelayanan kesehatan kepada masyarakat tersebut.

“Hasil sidak yang kami lakukan kemarin, beberapa Puskesmas di Banda Aceh tidak tersedia stok yang ready, untuk digunakan orang yang mau rapid test secara proaktif,” kata Kepala Ombudsman Aceh, Taqwaddin dengan nada kecewa di Banda Aceh, Selasa (30/6).

Berdasarkan pantauan Ombudsman, dari dua Puskesmas yang dituju, tidak satupun yang tersedia alat rapid tes yang siap digunakan oleh masyarakat.

Plt Kepala Puskesmas Kuta Alam, Faisal, menyebutkan mereka tidak mempunyai alat rapid test yang siap digunakan jika ada masyarakat yang datang.

“Kita tidak ada alat rapid tes yang ready di Puskesmas. Kalau ada kebutuhan baru kita lapor ke Dinas Kesehatan,” kata Faisal kepada Ombudsman.

Hal senada juga disampaikan oleh Malahayati, Kepala Puskesmas Ulee Kareng saat Tim Ombudsman berkunjung ke sana.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banda Aceh, Medya, menjelaskan mereka tidak melakukan pengadaan terhadap alat rapid test. 

Pasalnya, hal ini dikarenakan, pihaknya hanya menerima alat tersebut dari Dinas Kesehatan Provinsi Aceh. Apalagi, menurutnya, sensitifitas rapid test rendah sekali, hanya 30 persen akurasinya.

“Makanya, kami cukupkan saja kita rapid test yang berasal dari provinsi. Tetapi untuk swap kami melakukan kerjasama dengan Unsyiah,” ujar Medya.

Terkait hal ini, Kepala Ombudsman RI Aceh, Taqwaddin, berharap agar alat rapid test dapat tersedia di setiap Puskesmas supaya masyarakat yang datang secara proaktif bisa langsung diperiksa.

Selain itu, ia juga meminta agar Pemerintah Kota Banda Aceh menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) sebagai kelengkapan petugas di lapangan.

“Anggaran untuk Covid begitu banyak, dipangkas di semua dinas terkait. Tapi masyarakat belum melihat apa yang sudah dibelanjakan dari anggaran tersebut, padahal kondisi Aceh saat ini semakin parah dampak dari Covid-19 ini” ungkapnya. []

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist