Petani Aceh Keluhkan Pupuk Bersubsidi Langka

Petani. [Dok Ombudsman Aceh]

Bagikan

Petani Aceh Keluhkan Pupuk Bersubsidi Langka

Petani. [Dok Ombudsman Aceh]

MASAKINI.CO – Tim Ombudsman Aceh melakukan investigasi terkait kelangkaan pupuk yang dialami petani di Aceh dalam beberapa bulan kebelakang. Pasalnya hingga saat ini masalah itu hingga kini belum mampu teratasi.

“Setelah kami turunkan tim investigasi ke Pidie Jaya pada awal bulan Juli lalu, selanjutnya awal bulan Agustus ini kami menurunkan tim ke Nagan Raya dan Aceh Besar. Berdasarkan laporan dari tim, semua kabupaten yang diinvestigasi terjadi kelangkaan pupuk. Hal ini disebabkan karena kekurangan kuota juga,”  ujar Taqwaddin, Kepala Ombudsman Aceh kepada masakini.co, Kamis (13/8).

Berdasarkan informasi yang diperoleh Ombudsman dari Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Nagan Raya, Teuku Kamaruddin, menyampaikan bahwa kuota yang diberikan tidak sesuai dengan permintaan yang disampaikan melalui e-RDKK.

“Hal inilah yang menyebabkan terjadinya kekurangan pupuk untuk petani dilapangan,” sebut Kamaruddin.

Dia juga berharap agar dilakukan penghitungan ulang luas kawasan pertanian, perkebunan, dan perikanan milik masyarakat di seluruh kabupaten/kota oleh tim ahli sehingga bisa diatur ulang proses pemberian pupuk subsudi kepada masyarakat yang berhak mendapatkannya.

Pengakuan yang sama juga disampaikan oleh Wahyudi, Ketua Kelompok Tani Sama Rasa Baro di Nagan Raya.

Kepada Tim Ombudsman, Wahyudi juga menyampaikan keluhan anggota kelompoknya selama ini.

“Kami sangat kesulitan mendapatkan pupuk subsidi selama ini, dari jatah 300 kg, kami hanya mendapatkan 50 kg saja. Kami sangat berharap buah pikir dari pemerintah untuk membantu masalah ini,” kata Wahyudi.

Tidak jauh beda dengan kondisi di Pidie Jaya dan Nagan Raya, kelangkaan pupuk juga dirasakan oleh petani di Aceh Besar.

“Kami selaku pedagang kios pengecer pupuk subsidi sangat kesulitan membagikan pupuk kepada masyarakat, ini membuat kami dalam kondisi serba salah” papar Helmi, pemilik UD. Intan Tani di Indrapuri Kabupaten Aceh Besar.

“Pupuk subsidi sangat kurang, tidak sesuai dengan kebutuhan dalam data di e-RDKK. Sehingga ada petani yang tidak dapat pupuk,” tambah Helmi.

Sementara Syahruddin, Kapala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Besar kepada Ombudsman juga menerangkan bahwa pupuk subsidi sangat kurang di Aceh Besar.

Berdasarkan data, luas sawah Aceh Besar mencapai sekitar 29.000 hektar. Kebutuhan pupuk urea mencapai sekitar 18.000 ton, namun yang terealisasi hanya 2.640 ton saja.

“Kuota sangat kurang saat ini yang diberikan, kita sudah meminta penambahan dan dikabulkan sekitar 500 ton,” papar Syahruddin.

Menanggapi permasalahan tersebut, Kepala Ombudsman Aceh mengaku akan melakukan rapat koordinasi lintas stakholder untuk membahas kelangkaan pupuk ini.

“Kami akan melakukan rapat koordinasi dengan para pihak terkait dalam waktu dekat. Kami akan cari solusi bersama nantinya. Kami juga sudah mempersiapkan beberapa tawaran solusi berdasarkan hasil investigasi dan regulasi,” katanya.

“Ini penting kita duduk bersama supaya ada solusi. Kalau pupuknya cukup, maka hasil panen petani akan bagus. Sehingga, kehidupan masyarakat tani akan lebih sejahtera, dan tentu saja ini sekaligus akan mengurangi angka kemiskinan,” pinta Taqwaddin. []

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist