Bulan Ini Vaksin Sinovac Didistribusikan

Petugas berjaga di envirotainer yang berisi vaksin Sinovac di Bandara Soekarno-Hatta kemarin. (HANUNG HAMBARA/JAWA POS)

Bagikan

Bulan Ini Vaksin Sinovac Didistribusikan

Petugas berjaga di envirotainer yang berisi vaksin Sinovac di Bandara Soekarno-Hatta kemarin. (HANUNG HAMBARA/JAWA POS)

MASAKINI.C0 – Sebanyak 1,8 juta dosin vaksin dari Sinovac telah tiba di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pendistribusian vaksin akan dilakukan sesegera mungkin.

Dengan kedatangan 1,8 juta dosin vaksin pada batch kedua, secara kumulatif ada 3 juta dosis vaksin Sinovac yang sudah ada di Indonesia. Menurut Menkes, proses distribusi sudah bisa dilakukan di awal tahun 2021.

“Insyaallah dengan doa seluruh rakyat Indonesia, Insyaallah sebelum masyarakat Indonesia kembali bekerja di bulan Januari vaksin ini sudah bisa didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia, untuk kita bisa mulai vaksinasi ke tenaga kesehatan,” papar Budi dalam keterangan pers di Bandara Soekarno Hatta, kemarin (31/12).

Vaksin yang dikirim dari Beijing, Tiongkok, itu diangkut dengan maskapai Garuda Indonesia nomor penerbangan GA-890D.

Sebanyak 1,8 juta vaksin tersebut ditempatkan dalam 11 unit envirotainer. Vaksin lantas dibawa ke warehouse Garuda Indonesia untuk pengisian ulang daya envirotainer.

Setelah itu, vaksin akan dibawa dan disimpan di kantor pusat Bio Farma di Bandung. Pengiriman dan penyimpanan dilakukan sesuai dengan standar WHO.

Budi menjelaskan, dalam rapat terbatas bersama presiden Senin (28/12) diputuskan, pelaksanaan vaksinasi nasional Covid-19 dimaksimalkan.

Budi juga memaparkan rencana vaksinasi. ’’Insya Allah, dengan doa seluruh rakyat Indonesia, sebelum rakyat kembali bekerja pada Januari, vaksin didistribusikan ke 34 provinsi,’’ katanya.

Sesuai dengan rencana, prioritas pertama vaksinasi adalah para tenaga kesehatan. Dia menyatakan bahwa program vaksinasi tersebut merupakan salah satu strategi utama dalam menyelesaikan pandemi Covid-19.

Dibutuhkan waktu lebih dari 12 bulan untuk menuntaskan urusan vaksinasi tersebut. Budi meminta masyarakat tetap disiplin menaati protokol kesehatan.

Menlu Retno mengungkapkan, 15 juta dosis bulk vaccine dari Sinovac juga datang dalam waktu dekat. Bulk vaccine itu bakal dimanufaktur Bio Farma.

Dia menegaskan, sejak awal, Indonesia terus menjalin komunikasi untuk mengamankan suplai vaksin dari berbagai sumber lain. Pada Rabu (30/12), Indonesia menandatangani komitmen suplai 50 juta dosis vaksin Novavax dari Amerika Serikat dan 50 juta dosis AstraZeneca dari Inggris.

”Secara pararel, pembicaraan berkesinambungan saat ini juga dilakukan dengan Pfizer yang berasal dari Amerika Serikat dan Jerman,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya baru saja menerima kabar bahwa emergency use authorization (EUA) untuk AstraZeneca telah diberikan Medicine and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA) Inggris.

MHRA merupakan satu di antara enam stringent regulatory authorities (SRAs) yang memiliki mekanisme reliance dengan BPOM.

Melalui mekanisme reliance tersebut, penerbitan EUA atas vaksin AstraZeneca di Indonesia bakal lebih mudah. Hasil EUA di Inggris dapat dijadikan basis dan review dikeluarkannya EUA di Indonesia.

Sebagaimana yang dijelaskan kepala BPOM sebelumnya, upaya terkoordinasi dengan semua pihak dan lembaga terkait, baik di Indonesia maupun di luar negeri, terus dilakukan untuk mempercepat proses EUA.

”Tentu proses ini tidak akan pernah mengompromikan aspek keamanan, efektivitas, dan kualitas vaksin,” tegas Retno.

JAWAPOS

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist