Omzet Megumi Menurun, Mahasiswi Ini Pilih Banting Setir

Megumi (Martabak Unyil).[dok:pribadi]

Bagikan

Omzet Megumi Menurun, Mahasiswi Ini Pilih Banting Setir

Megumi (Martabak Unyil).[dok:pribadi]

MASAKINI.CO – Omset pedagang kue di lingkungan Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menurun drastis akibat pandemi Covid-19.

Bahkan ada yang terpaksa ‘gulung tikar,’ seperti yang dialami Dinda Maghfirah, mahasiswi Bidikmisi di Unsyiah.

Pedagang kue Megumi mengaku awalnya omset menurun. Namun setelah kampus memutuskan kuliah daring, ia berhenti menjual Megumi dan pulang kampung.

“Kan ada titip di perpustakaan juga, karena pandemi kan nggak ada ke kampus. Jadinya tidak dititip lagi,” kata Dinda, Senin (11/1).

Menurut Dinda pandemi memberi dampak yang signifikan terhadap bisnisnya. Selain menjual kue di perpustakaan kampus, ia juga menjual secara online.

“Kan nggak ada orang (mahasiswa) juga di Banda Aceh, jadi siapa yang mau beli,” ujarnya.

Dia memulai bisnis martabak mini tersebut (Megumi) sejak Oktober 2018. Sebelum pandemi, omset dari pejualan megumi mencapai Rp50.000 per hari.

Dinda berhenti menjual megumi sejak perkuliahan dilakukan secara daring pada Maret 2020 lalu.

Dinda mengatakan hasil dari bisnis yang ia jalankan digunakan untuk keperluan sehari-hari sebagai mahasiswa. Saat ini Dinda menjalankan 2 bisnis baru di kampung halamannya di Aceh Selatan.

“Buka bisnis lagi sesuai sama sikon (situasi dan kondisi), di sini kan banyak anak-anak jadi jualan kue juga sama perlengkapan lucu-lucu gitu, kayak pulpen dan lain-lain, Alhamdulillah laku,” ucap Dinda.[Missanur Refasesa]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist