MASAKINI.CO – Kepala Desa Tanjung Mas Sabirin meminta dukungan pemerintah baik daerah dan pusat untuk mewujudkan desanya sebagai Desa Budaya yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Juni 2021. Desa Tanjung Mas sendiri berada di Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.
“Kita mengaharapkan dukungan dan bantuan pemerintah kabupaten, provinsi, serta pusat untuk mewujudkan Desa Budaya ini,” kata Sabirin lewat sambungan telepon kepada masakini.co di Banda Aceh, Jumat (23/07).
Sabirin menjelaskan pihaknya dan masyarakatnya sangat senang ketika Tanjung Mas ditetapkan sebagai desa budaya di Aceh dan menjadi salah satu yang tersebar di beberapa daerah se-Indonesia. Ia menyatakan sangat serius dan merespon dengan cepat penunjukan desanya, salah satunya dengan digelar Lokakarya ‘Menyusun Langkah Strategis Membina Daya Warga Menuju Desa Budaya’ beberapa waktu lalu.
“Kita serius. Upaya mewujudkan desa budaya ini kita lakukan secara swadaya, bersama-sama warga. Semua mendukung,” ujarnya.
Dia menambahkan salah satu hal yang mendesak segera diwujudkan ialah infrastruktur berupa jalan, dermaga atau jembatan penghubung menuju makam ayahanda Syeikh Abdurrauf As-singkily yaitu Syeikh Ali Al-Fansuri berada di Tanjung Mas.
Keberadaan makam ini menjadi salah satu cagar budaya yang sangat berpotensi untuk dikembangkan dan makam-makam tua yang ditemukan berusia sekitar abad ke-15 atau sekita 500 tahun yang lalu.
“Ini yang penting. Jalan dan jembatan menjadi akses menuju lokasi makam,” sebutnya.
Secara khusus, Sabirin pun meminta dukung penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Singkil dan Provinsi Aceh, hingga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar Ekraf) untuk mengembangkan potensi wisata sejarah yang ada di desanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Khalilullah Berutu, mengtakan siap bekerja sama dan mendukung program dari Kemendikbud ini. “Secara kriteria untuk menjadi desa budaya Tanjung Mas sudah memiliki kriteria itu, tinggal kita lagi harus bersama-sama mewujudkan ini,” kata Khalilullah pada Minggu (18/07).
Khalilullah menambahkan pihaknya siap membantu program ini agar bisa segera terwujud. “Sebagai bekas kerajaan tua di Tanoh Singkel, setidaknya kita harus mengumpulkan sejarah dan bukti-bukti autentik terhadap peninggalan sejarah tersebut,” ujarnya.
Sisi lain, Pendamping Kebudayaan Desa, Wanhar Lingga, menjelaskan bahwa setidak ada tiga tahapan yang harus dilalui dalam program ini, pertama yaitu Temukenali menemukan atau mengidentifikasi potensi budaya yang ada di Desa Tanjung Mas, tahap berikutnya yaitu pengembangan kemudian pemanfaatan.
“Setelah dua bulan ini berjalan kita melakukan tahap Temukenali, ternyata sangat banyak potensi Desa Tanjung Mas yang bisa diangkat,” ungkap Wanhar.[]
Laporan: Ali L