MASAKINI.CO – Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Sadar Wisata bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Aceh. Acara itu berlangsung di aula Alhanafi Hotel, Banda Aceh, Rabu (20/4/2022). Acara tersebut dibuka langsung Anggota DPR RI Komisi X, Illiza Sa’aduddin Djamal.
Dalam sambutannya, Illiza menyampaikan jika masyarakat di suatu daerah sadar akan potensi pariwisata yang dimilikinya, maka pelayanan dan keramah-tamahan harus menjadi landasan utama. Sebab hal itu akan melahirkan kenyamanan dan kenangan panjang yang akan membawa wisatawan kembali ke daerah tersebut.
“Para pelaku pariwisata harus tahu apa yang menjadi kebutuhan wisatawan. Misalnya soal kebersihan, keramahan, kita baik dan menerima siapa saja, itu akan membawa pengalaman yang nyaman bagi wisatawan,” ujarnya.
Selanjutnya, tutur Illza, pelaku wisata juga harus mampu mempromosikan destinasi wisata maupun produk UMKM melalui berbagai platform teknologi yang kini tersedia. Misalnya melalui media sosial yang bahkan tanpa biaya, tapi sangat menguntungkan.
Menurut Illiza, peluang para pelaku wisata untuk mendatangkan wisatawan sangat terbuka lebar di Aceh, terlebih daerah ini memiliki destinasi wisata yang tak banyak dimiliki daerah lain, salah satunya potensi wisata halal.
Di samping itu, perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2024, dimana Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) sebagai tuan rumah, merupakan peluang besar bagi pelaku wisata di Aceh menggaet wisatawan.
“Kira-kira pelaku wisata, UMKM, dan ekonomi kreatif sudah melakukan persiapan apa menyambut perhelatan itu? Para atlet dan pemerintahan seluruh Indonesia akan hadir di sini nantinya. Ini peluang besar untuk kita mempersiapkan pariwisata Aceh,” ungkapnya.
Mantan Wali Kota Banda Aceh itu berharap, momentum PON 2024 nanti bisa dimanfaatkan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Aceh, usai 2 tahun belakangan ini turut terdampak pandemi Covid-19.
“Segala sesuatunya harus dipersiapkan sejak sekarang. Kembangkan peluang yang ada. Terkait kuliner, sovenir, home stay, atau melahirkan banyak desa-desa wisata baru di Aceh bagi atlet dan wisatawan yang datang nanti,” jelasnya.
Illiza optimis, para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang hadir sebagai peserta dalam Bimtek Sadar Wisata itu, punya kreativitas yang besar untuk membangkitkan dunia pariwisata Aceh.
Sementara itu, Deputi kelembagaan Kemenparekraf Arius SM Hutahaean, mengatakan Aceh memiliki banyak daya tarik wisata, terutama wisata halal. Potensi ini harus terus dikembangkan oleh pelaku wisata di Aceh.
Dia menyebut, kegiatan Bimtek Sadar Wisata ini dilakukan untuk membuat pelaku wisata agar sadar, kemudian paham potensi wisata, dan berkualitas dalam hal memberikan pelayanan kepada wisatawan baik dari nusantara maupun mancanegara.
“Kegiatan seperti ini tidak pernah bosan-bosannya kami laksanakan karena sangat terkait dengan SDM (Sumber Daya Manusia) pariwisata. Sebab mereka ini, para pelaku wisata sebagaimana mana kita tahu adalah orang yang menjual jasa. Jadi perlu ada satu kesadaran dalam hal memberikan pelayanan,” ujarnya.
