Dosen USK Dampingi Warga Meuraxa Susun Resam BUMG dan Persampahan

Dosen Fakultas Hukum USK, Safrina saat memberikan penjelasan tentang Reusam.

Bagikan

Dosen USK Dampingi Warga Meuraxa Susun Resam BUMG dan Persampahan

Dosen Fakultas Hukum USK, Safrina saat memberikan penjelasan tentang Reusam.

MASAKINI.CO – Dosen Universitas Syiah Kuala (USK) dari Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik Arsitektur, melakukan kegiatan Pendampingan Penyusunan Reusam Gampong tentang BUMG dan Persampahan, serta penyusunan Rencana Bisnis unit usaha pengelolaan sampah.

Tim diketuai Safrina (Dosen Fakultas Hukum) dengan anggota Muhammad Insa Ansari (Dosen Fakultas Hukum) dan Zulfikar Taqiuddin (Fakultas Teknik Arsitektur).

Menurut Safrina, pendampingan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Produk (PKMBP), merupakan agenda rutin bagi dosen di lingkungan USK sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Gampong Alue Deah Teungoh, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh telah dimulai pada tahun 2004, sebagai bagian dari program pemulihan kondisi paska bencana Tsunami,” kata Sarina, Jumat (2/9/2022).

Ia menjelaskan Pemerintah Kota Banda Aceh menargetkan untuk mengurangi sampah atau limbah rumah tangga, sebagai salah satu langkah dalam menjalankan amanat Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

“Pemerintah kota atau kabupaten diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah dari sumbernya sebanyak 30 persen hingga tahun 2025,” sebut Safrina.

Pemerintah Kota Banda Aceh menargetkan pengurangan volume sampah sekitar 22 persen berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 46 Tahun 2018 tentang Kebijakan Strategi Pengelolaan Sampah di Banda Aceh.

Selain itu, Gampong Alue Deah Teungoh termasuk salah satu gampong binaan Progam Kampung Iklim (Proklim) Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh.

“Progam Proklim merupakan program nasional adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim yang berbasis masyarakat,”

Gampong Alue Deah Teungoh sudah memulai pengelolaan sampah dan telah memulai memanfaatkan limbah untuk dijadikan sebagai produk yang memiliki nilai ekonomis.

Namun menurut Safrina, gampong tersebut belum memiliki Reusam (peraturan desa) yang mengatur tentang pengelolaan sampah. Keberadaan reusam tersebut dirasa penting untuk mendukung sistem pengelolaan sampah secara berkelanjutan.

“Pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Gampong Alue Deah Teungoh dimulai dari tahapan pemilahan, pengumpulan melalui bank sampah dan juga pemanfaatan limbah khususnya plastik untuk dijadikan produk yang memiliki nilai ekonomis,” jelasnya lagi.

Safrina menyebutkan kegiatan yang dilakukan pihaknya bertujuan untuk memberikan pendampingan penyusunan reusam gampong tentang BUMG dan Persampahan sebagai salah satu faktor pendukung terbentuknya tata kelola pemerintahan gampong yang baik.

“Selain itu juga bertujuan memberikan dukungan pengetahuan pada kelompok pengelolaan sampah serta masyarakat gampong pada umumnya, tentang manajemen pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan bernilai ekonomi sebagai implementasi dari konsep ekonomi sirkular,” pungkas Safrina.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist