Masjid Baiturrahman, Wisata Heritage Penuh Sejarah di Serambi Mekkah

Ilustrasi | Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. (foto: masakini.co /M. Aulia)

Bagikan

Masjid Baiturrahman, Wisata Heritage Penuh Sejarah di Serambi Mekkah

Ilustrasi | Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. (foto: masakini.co /M. Aulia)

MASAKINI.CO – Masjid Raya Baiturrahman Aceh berdiri megah di jantung kota Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh. Masjid yang dibangun pada tahun 1022 H/1612 M oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam ini telah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan, termasuk pembangunan payung bergaya Masjid Nabawi di Madinah Arab Saudi di sisi utara dan selatan.

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Baiturrahman juga menjadi destinasi wisata heritage Aceh yang semakin diminati oleh wisatawan. Masjid kebanggaan masyarakat Aceh ini ramai dikunjungi wisatawan pada hari libur atau momen-momen tertentu.

Wisatawan yang hadir ke masjid ini rata-rata ingin melaksanakan salat dan ada juga sebagian sekadar ingin menghabiskan waktu di bawah payung. Halaman masjid yang luas membuat pengunjung nyaman berada di masjid yang menjadi saksi bisu perang, tsunami dan damai Aceh ini.

Selain berada di halaman, wisatawan juga dapat melihat Kota Banda Aceh dari atas ketinggian menara masjid. Pengunjung diperbolehkan naik ke menara di sisi timur masjid untuk melihat keindahan Serambi Mekkah.

Keberadaan menara masjid itu menjadi destinasi wisata religi baru di Banda Aceh. Setiap hari, ramai wisatawan mencoba sensasi berada di atas ketinggian. Maklum di Banda Aceh tidak memiliki gedung pencakar langit untuk melihat pemandangan dari atas.

Selain sebagai tempat ibadah dan wisata heritage, Masjid Baiturrahman menyimpan sejarah panjang. Pada masa penjajahan Belanda, masjid ini menjadi markas dan benteng pertahanan para pejuang Tanah Rencong dalam perang melawan serdadu pada 26 Maret 1873. Pejuang Aceh seperti Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien berjuang mempertahankan keberadaan masjid ini.

Pasukan Belanda yang dipimpin Jenderal Johan Harmen Rudolf Köhler mendarat di pantai Aceh pada 5 April 1873. Ia membawa 3.198 tentara dan sekitar 168 perwira. Peperangan pertama meletus. Pasukan penjajah awalnya berhasil menguasai Masjid Raya Baiturrahman. Pejuang Aceh tidak tinggal diam. Mereka membuat serangan balasan sehingga menyebabkan Jenderal Kohler tewas setelah tertembus peluru di dada.

“Waktu Kohler tertembak, keadaan di sekitar masjid sangat ramai. Kohler berada di tengah-tengah keramaian itu. Tiba-tiba ia tertembak di dada. Menurut sejarah, yang menembak adalah salah satu Mujahidin dari Lueng Bata. Kita dengar juga penembak itu ada di atas pohon geulampang yang ada di depan masjid,” kata Pemilik Rumoh Manuskrip Aceh, Tarmizi Abdul Hamid.

Saat agresi tentara Belanda kedua pada tanggal 10 April bulan Shafar 1290 H/April 1873 M yang dipimpin oleh Jenderal van Swieten, masjid Baiturrahman habis dibakar. Masyarakat Serambi Mekkah marah besar ketika itu. Cut Nyak Dhien yang memimpin pasukan, membakar semangat jihad para pejuang. Perang kembali meletus.

Suasana beranda depan Masjid Raya Baiturrahman. (foto: dok masakini.co)

Berselang empat tahun kemudian, Belanda kembali membangun masjid. Pembangunan tahap kedua ini dilakukan oleh Pemerintah Belanda. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Kadhi Malikul Adil pada 9 Oktober 1879. Saat itu, gubernur sipil dan militer dijabat oleh Jenderal K. Van Der Heijden.

“Pembangunan kembali masjid sebagai bukti tanda perdamaian antara Aceh dan Belanda,” jelas pria yang akrab disapa Cek Midi ini.

Pembangunan tahap kedua Masjid Baiturrahman dilakukan oleh Pemerintah Belanda dan selesai pada 27 Desember 1881 dengan biaya F.203.000 (dua ratus tiga ribu gulden). Pembangunan ini dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan perdamaian antara Aceh dan Belanda. Masjid ini kembali digunakan sebagai tempat ibadah oleh masyarakat Aceh.

Beberapa kali renovasi dan perluasan dilakukan pada Masjid Baiturrahman setelahnya. Pada tahun 1936, masjid diperluas dengan penambahan dua kubah, dan pada tahun 1957, Masjid Baiturrahman kembali direnovasi dengan mengubah arsitektur menjadi lebih modern.

Pada 28 Juli 2015 silam, Gubernur Aceh Zaini Abdullah melakukan pembangunan landscape dan infratruktur masjid yang ditandai dengan ground breaking pemancang tiang pancang pertama.

Proyek tahap pertama senilai Rp 458 miliar ini untuk membangun 12 unit payung elektrik dan basement sebagai lokasi parkir mobil dan sepeda motor. Dalam perencanaannya, areal parkir bawah tanah ini bisa menampung 254 unit mobil dan 343 sepeda motor.

Di basement itu juga dilengkapi tempat wudhu, serta toilet pria dan wanita. Semua bahannya terbuat dari batu marmer Italia atau Spanyol. Pemerintah Aceh memang mempermak landscape ini sehingga mirip dengan Masjid Nabawi.

Sementara untuk bagian atas, pada pinggiran halaman ditanam 33 pohon kurma dan satu pohon geulumpang. Sedangkan di tengah halaman, dibangun kawasan hijau dengan cara menanam rumput hijau dan berbagai jenis bunga warna warni.

Pembangunan infratruktur ini juga ramah disabilitas. Dari basement menuju plaza atau pekarangan, terdapat beberapa lift. Wisatawan yang berkunjung ke sana, dapat menikmati keindahan Masjid Baiturrahman dari berbagai sudut.

Dengan adanya payung tersebut, dapat menambah daya tampung jamaah yang semula 9000 orang di dalam masjid, menjadi 24.400 jamaah di dalam dan di luar masjid.

Keindahan masjid Raya Baiturahman memang sudah mendunia. Akhir 2016 lalu, masjid ini meraih predikat sebagai World’s Best Halal Cultural Destination, pada ajang World Halal Tourism Award (WHAT) yang digelar di Abu Dhabi. Predikat itu membuat Pemerintah Aceh semakin meningkatkan sarana dan prasarana masjid.

Sejarah panjang dan perjuangan masyarakat Aceh dalam mempertahankan keberadaan Masjid Baiturrahman menjadikan bangunan ini sebagai simbol kekuatan dan semangat perjuangan rakyat Aceh. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi destinasi wisata sejarah yang menarik bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih jauh tentang kekayaan budaya Aceh.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist