MASAKINI.CO – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh tak mengusulkan Achmad Marzuki sebagai Pj Gubernur Aceh kembali. Alasannya, di masa kepemimpinannya kinerja Achmad Marzuki masih jauh dari harapan.

Ketua Fraksi PPP DPR Aceh, Ihsanuddin mengatakan ketidakberhasilan Achmad Marzuki dilihat dari beberapa aspek seperti pertumbuhan ekonomi Aceh yang jauh dibawah target RPJMA, di mana targetnya sebesar 6 persen namun hanya tercapai 4,21 persen.

Kemudian, katanya, skema pembangunan Aceh dengan tantangan yang ada sejak Achmad Marzuki dilantik belum memiliki arah yang jelas dalam menekan angka kemiskinan, stunting, dan indeks pembangunan manusia.

“Bahkan komitmen Pj Gubernur untuk mencari solusi terhadap menurunnya satubpersen pendapatan Aceh melalui dana Otonomi Khusus sampai saat ini belum terealisasikan,” kata Ihsanuddin, pada awak media dalam konferensi pers, Senin (12/6/2023).

Tak hanya itu, lanjut Ihsanuddin, Pj Gubernur Aceh juga tidak memahami manajemen pemerintahan dalam sistem anggaran sehingga tidak mampu melakukan supervisi kinerja aparatur.

Pertimbangan lainnya, Achmad Marzuki juga enggan menghadiri rapat paripurna DPR Aceh sejak beliau menjabat. Bahkan selama ini DPR Aceh telah menyelenggarakan 30 kali rapat paripurna namun hanya tujuh kali dirinya hadir.

“Jumlah kehadiran itu termasuk dengan rapat paripurna pelantikan dirinya sebagai Pj Gubernur Aceh,” tukas Ihsanuddin.

Selain itu, mereka menilai orang nomor satu di Aceh itu juga sulit berkomunikasi dengan banyak pihak serta kurang menghargai nilai-nilai syariat Islam, kearifan adat istiadat dan kekhususan wilayah Aceh.

“Berdasarkan beberapa pertimbangan Banmus itu sehingga kami sepakat tidak mengusulkan lagi Achmad Marzuki sebagai Pj Gubernur Aceh,” imbuhnya.