MASAKINI.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Aceh mengalami pertumbuhan sebesar 4,23 persen selama tahun 2023 secara cumulative to cumulative atau CTC. Angka itu menunjukkan sedikit penguatan dibanding pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022.
“Di tahun 2022 pertumbuhannya 4,21 persen,” kata kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution dalam konferensi pers.
Ia menyebutkan sumber pertumbuhan ekonomi Aceh selama tahun 2023 sebagian besarnya ditopang sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 30,71 persen.
Kemudian disusul sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan reparasi sepeda motor sebesar 15,16 persen. Apabila dilihat dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan paling tinggi merupakan kategori perdagangan besar dan eceran, yaitu sebesar 10,23 persen.
“Hal ini didorong oleh peningkatan penjualan kendaraan bermotor pada akhir tahun,” ucapnya.
Ahmadriswan menambahkan, untuk pertumbuhan penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 8,17 persen dan transportasi sebesar 7,48 persen.
“Hal ini disebabkan meningkatnya kegiatan paket meeting baik oleh pemerintah maupun swasta, serta bertambah dengan kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) pada bulan November,“ tuturnya.
Dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan Aceh tahun 2023 tercatat pada ekspor barang dan jasa 5,93 persen dan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 2,21 persen.
Dengan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2023 sebesar 4,23 persen, menempatkan Aceh berada pada posisi delapan dari 10 provinsi di sumatera, mengalahkan Bangka Belitung dan Bengkulu.
“Ini menunjukkan kontribusi kinerja perekonomian Aceh secara regional sumatera sebesar 5,02 persen,” sebutnya.
