MASAKINI.CO – Tim nasional wanita Palestina berhasil lolos ke semifinal Kejuaraan Wanita Federasi Sepak Bola Asia Barat setelah kalahkan Suriah.
Palestina akan berhadapan dengan Yordania di Stadion Pangeran Abdullah Al Faisal, Jeddah, Arab Saudi pukul 17.00 waktu Saudi, Selasa (27/2/2024).
Walau sedang menghadapi genosida Israel, para wanita tak putus asa menjadikan sepak bola Palestina terbaik di dunia.
Natali Shaheen, pemain berusia 28 tahun dari Jericho yang kini tinggal di Italia menyebutkan tidak mudah bagi mereka berjumpa.
“Kami bertemu di Yordania dan terbang bersama ke Arab Saudi, yang menjadi tuan rumah turnamen tersebut,” kata Shaheen.
Tapi, menurut Shaheen, hal itu bisa diubah menjadi kekuatan. “Bagi kami, selalu merupakan suatu kehormatan besar untuk mewakili Palestina dan rakyat Palestina. Kami juga merasa mewakili perempuan Palestina, dan itu membuat kami bangga.”
Harus Berjuang
“Saat kami memasuki lapangan, kami tahu kami harus bertarung,” kata Shaheen. “Kami harus menjadi yang teratas untuk menunjukkan bahwa perempuan Palestina ada, dan mereka memiliki bakat dan semangat.”
“Ini sangat sulit, apa yang dialami rakyat Palestina adalah sebuah tragedi dan kami tahu bahwa tidak ada kebahagiaan sejati mengetahui apa yang terjadi di Gaza. Namun hal ini mendorong kami untuk berjuang sekuat tenaga agar setidaknya satu anak, satu perempuan, tersenyum memikirkan prestasi olahraga kami,” tambahnya.
Genosida di Gaza tidak mematahkan semangat para atlet muda, melainkan menginspirasi mereka untuk berjuang demi tempat di antara bangsa-bangsa. Namun kesedihan tetap menjadi tema utama seluruh anggota tim.
“Atlet kita berasal dari seluruh wilayah Palestina, namun ada satu tempat yang kosong dan ini membuat hati kami sedih. Tidak mungkin ada atlet dari Gaza. Kami berharap di masa depan kita akan memiliki gadis-gadis Palestina yang mewakili Jalur Gaza, bakat, semangat, impian semua perempuan di Gaza,” kata Shaheen mengutip The Palestine Chronicle.
“Tidak seorang pun dapat membunuh atau menekan kualitas-kualitas ini. Bukan siapa-siapa. Bukan pendudukannya, bukan orang lain. Kami lebih kuat dari apa pun dan kami dapat menghadapi segala macam rintangan melalui tekad dan kekuatan kami.”