Emak-emak Protes, Saat Meugang Harga Bahan Pokok Terus Naik

Cabai merah di Pasar Lambaro, Aceh Besar.(Riska Zulfira/masakini.co)

Bagikan

Emak-emak Protes, Saat Meugang Harga Bahan Pokok Terus Naik

Cabai merah di Pasar Lambaro, Aceh Besar.(Riska Zulfira/masakini.co)

MASAKINI.CO – Sejumlah bahan pokok dan pangan di pasar tradisional mengalami lonjakan harga. Kenaikan harga ini membuat para ibu-ibu mengeluh, apalagi lonjakan harga ini berbarengan dengan momen meugang dan bulan Ramadan.

Rahmaniah (35) seorang ibu rumah tangga yang biasa berbelanja di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar mengeluhkan harga bahan pokok dan sayuran yang menurutnya sudah meroket.

“Sekarang makin hari makin naik,” kata Rahma kepada masakini.co, Senin (11/3/2024).

Ia mengaku terpaksa mengirit pembeliannya agar mencukupi semua kebutuhan dapur di tengah harga bahan pokok sedang melangit.

“Kalau biasa beli sekilo sekarang beli setengah kilo dulu, nanti kalau ada rezeki beli lagi,” ucapnya.

Keluhan serupa juga diungkapkan Nurlina (40), ia mengaku berat dengan kenaikan harga bahan pokok saat ini. Pasalnya saat tradisi meugang, kebiasaan membeli daging dengan harga yang tinggi merupakan hal biasa bagi masyarakat.

“Akan tetapi kalau semua naik mulai dari beras, minyak, cabai, bawang, kentang itu lumayan menguras juga untuk masyarakat, kasian kita,” ucapnya.

Sidak di Pasar Induk Lambaro. | Pemkab Aceh Besar

Nurlina mengatakan baru saja membeli kentang dengan harga Rp18 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya, kata dia kentang dibeli hanya seharga Rp12 ribu.

Kemudian beras yang dibeli dengan harga Rp215 ribu, minyak goreng Rp17 ribu per kilogram dan cabai merah Rp18 ribu per kilogram dan bawang merah Rp35 ribu.

“Cabai sih paling berasa naik, hari ini kita beli segini, bisa jadi besoknya sudah melonjak harga, karena sering berubah-ubah,” ungkapnya.

Kemudian, Nurjannah (59) juga mengeluh atas kenaikan bahan pokok dan pangan tersebut. Bahkan ini menyiasati kenaikan harga-harga tersebut untuk membeli sesuai kebutuhan.

“Kita prihatin atas kondisi seperti ini, harapannya masyarakat jangan dipersusah,” tuturnya.

Misalnya, kata dia, tomat yang biasa dibeli dengan harga murah, tapi sejak jelang meugang dan Ramadan ini naik menjadi Rp18 ribu per kilo.

“Tomat sudah biasa kita beli murah, sekali kita beli mahal kan terkejut,” tambah Nurjannah.

Sementara itu, pantauan masakini.co, di Pasar Induk Lambaro, harga gula pasir dijual Rp18 ribu per kilo. Sementara bawang putih dijual Rp38 ribu.

“Kalau cabai hijau kita jual Rp40 ribu, naik dari Rp35 ribu,” kata Irfan, pedagang cabai.

Meski hampir seluruh bahan pokok dan pangan naik, Irfan mengaku saat hari meugang ini daya beli masyarakat sangat tinggi. “Karena sudah jadi kebutuhan, tetap beli walaupun tidak dalam jumlah banyak,” tutupnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist