Masyarakat Beurawe Lestarikan Tradisi Menyajikan Kanji Rumbi

Proses pembagian kanji rumbi di Desa Beurawe, Banda Aceh | Riska Zulfira/masakini.co

Bagikan

Masyarakat Beurawe Lestarikan Tradisi Menyajikan Kanji Rumbi

Proses pembagian kanji rumbi di Desa Beurawe, Banda Aceh | Riska Zulfira/masakini.co

MASAKINI.CO – Tradisi memasak kanji rumbi selama bulan Ramadan di Banda Aceh masih berlangsung hingga saat ini. Setidaknya warga Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam masih melestarikannya.

Gampong Beurawe tak pernah absen untuk menyajikan kanji rumbi sejak 28 tahun lalu. Hidangan berbuka yang terbuat dari aneka rempah ini dibagikan secara gratis kepada masyarakat setempat.

Selain itu, kanji rumbi di Beurawe juga disediakan untuk jemaah yang akan berbuka di Masjid Al-Furqan.

Juru masak kanji rumbi saban harinya menyiapkan dua belanga besar yang isinya cukup dibagikan kepada 200 orang.

“Hanya satu belanga yang dibagikan, sementara satu belanga lagi disiapkan di masjid untuk jemaah yang berbuka,” kata Pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Al-Furqan, Muhammad Al Kausar, Rabu (20/3/2024).

Tradisi yang telah menjadi turun temurun ini, disambut gembira masyarakat. Makanya tak sedikit masyarakat rela berswadaya dan memberikan sumbangan untuk modal pembuatan kanji rumbi.

“Hingga saat ini kita sudah punya 40 orang donatur,” sebutnya.

Menurut Kausar, kanji rumbi ini sudah dikenal masyarakat Aceh sejak ratusan tahun lalu. Akan tetapi di Desa Beurawe mulai diikuti sejak tahun 1996.

Apalagi selama ini, kanji rumbi memang jarang dijumpai di luar bulan Ramadan. Bahkan di Banda Aceh tak semua desa masih menjaga tradisi yang menjadi warisan indatu itu.

Dalam satu beulanga, kata Kausar, membutuhkan dana hingga Rp800 ribu dengan bahan utama beras sebanyak 15 kilogram.

“Karena dua beulanga maka per hari modal yang dibutuhkan Rp1,6 juta,” ungkapnya.

Proses memasak kanji rumbi di Desa Beurawe, Banda Aceh | Riska Zulfira/masakini.co

Kanji rumbi yang dibuat di Desa Beurawe ini memiliki cita rasa yang lezat. Turut didukung oleh kemampuan juru masak.

Seorang juru masak kanji rumbi di Beurawe, Budi Dharma atau yang kerap disapa Bang Agam. Ia mengaku baru ditugaskan menjadi juru masak kanji sejak beberapa tahun terakhir.

Selain memiliki rasa yang lezat, kanji rumbi juga punya khasiat yang cukup baik bagi tubuh. Berbahan dasar beras yang kemudian dicampur dengan santan, udang, wortel, daun sop, jahe, kunyit dan berbagai bumbu racikan lainnya.

Maka tak heran, wangi rempah yang semerbak itu tercium hingga ke rumah-rumah warga.

Proses memasak kanji rumbi terbilang lama, maksimal membutuhkan waktu tiga jam sejak dimulai pukul 14.00 hingga pukul 16.00 WIB.

Seperti mengetahui kapan waktunya, masyarakat lebih dulu meletakkan wadah kanji yang hendak dibawa pulang. Para juru masak memanfaatkan lahan mini di belakang Masjid Al-Furqan.

“Jadi tak mesti warga Beurawe, dari daerah luar juga boleh ambil ke sini,” kata Kausar.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist