MASAKINI.CO – Belum hilang trauma dan kesedihan sebab banyak kerabat hanya tinggal nama usai kapal yang ditumpangi terbalik pekan lalu di perairan Aceh Barat, pengungsi Rohingya harus pula terusir dari gedung PMI yang berdiri di Gampong Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan.

Kemarin segelintir warga yang mendaku penduduk di Gampong Suak Nie, mendemonstrasi pengungsi Rohingya di gedung PMI itu. Pendemo yang dominan ibu-ibu meminta pengungsi dipindahkan.

Menghindari bentrokan, pemerintah setempat lalu mengangkut pengungsi ke halaman belakang kantor bupati Aceh Barat.

Hingga kini sebanyak 75 Rohingya yang selamat setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik di perairan Aceh Barat, ditampung sementara dalam dua tenda.

Merespon pengusiran terhadap pengungsi yang dilakukan segelintir warga Suak Nie itu, lembaga bantuan hukum (LBH) Banda Aceh menyatakan fenomena ini akibat kelalaian negara–dalam hal ini pemerintah, melaksanakan tanggungjawab kemanusiaan menangani pengungsi.

“Kegaduhan yang terjadi dalam masyarakat murni karena negara gagal mengambil perannya, seharusnya situasi ini tidak perlu terjadi,” kata Direktur LBH Banda Aceh Aulianda Wafisa, Rabu (27/3/2024).

Dia mendesak pemerintah menjawab kekhawatiran masyarakat akan kehadiran pengungsi Rohingya ini, sehingga persekusi terhadap mereka dapat dicegah.

Selain itu, Aulianda mengatakan, pemerintah Indonesia perlu mengambil langkah-langkah penanganan sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi Luar Negeri.

“Supaya segera dapat mencegah konflik horizontal antara masyarakat dengan pengungsi Rohingya,” ujarnya.