Masjid Tuo Al-Khairiyah, Situs Wisata Religi di Tapaktuan

Masjid Tuo Al-Khairiyah yang terletak di Kampung Padang, Tapaktuan, Aceh Selatan. (foto: masakini.co/Alfath)

Bagikan

Masjid Tuo Al-Khairiyah, Situs Wisata Religi di Tapaktuan

Masjid Tuo Al-Khairiyah yang terletak di Kampung Padang, Tapaktuan, Aceh Selatan. (foto: masakini.co/Alfath)

MASAKINI.CO – Letak bangunan berdinding kayu itu di tengah permukiman penduduk. Warga yang bermukim di Jalan Teuku Umar, Kampung Padang, Kecamatan Tapaktuan, mengenal bangunan tersebut sebagai Masjid Tuo Al-Khairiyah.

Usia masjid ini diperkirakan telah melampaui satu abad. Konon, rumah ibadah yang kerap disinggahi tak hanya oleh warga Aceh Selatan, tapi juga datang dari berbagai daerah di barat-selatan Aceh, ini dicetuskan oleh seorang saudagar keturunan Arab.

Saudagar Arab itu sebelumnya telah lama menetap di Batavia yang kini dikenal sebagai Jakarta. Namanya Syekh Muhammed Qisthi.

Pada salah satu dinding masjid terpacak tahun pendiriannya; 1860. Tahun-tahun sebelum itu, Syekh Muhammed Qisthi yang berkelana hingga sampai ke Aceh Selatan, melihat antusias masyarakat kental dalam beragama Islam.

Sayangnya tak ada wadah masyarakat untuk beribadah salat lima waktu. Beliau prihatin dengan kondisi tersebut. Balik ke Batavia, Qisthi mengumpulkan uang untuk perjalanan keduanya kembali ke Tapaktuan nanti bisa mendirikan sebuah masjid.

Singkat kisah, Muhammed Qisthi memang menuntaskan niatnya kembali. Dalam perjalanan kali ini dia turut serta membawa seorang keturunan Tionghoa yang telah masuk Islam. Orang ini dipakai sebagai arsitek. Tugasnya mengomandoi pembangunan masjid.

Kala itu masyarakat menyambut pembangunan masjid penuh suka cita. Dari segala penjuru orang berbondong-bondong datang membantu. Mereka bergotong-royong secara suka rela. Sebuah masjid pun akhirnya terbangun.

Tampak depan Masjid Tuo Al-Khairiyah di Kampung Padang, Tapaktuan, Aceh Selatan. (foto: masakini.co/Alfath)

Konon, tiang untuk menyanggah bangunan rumah ibadah ini diambil dari sebatang pohon yang tumbuh di sekitar lingkungan masjid. Pohon itu ditebang. Kayunya dibelah empat. Begitulah cerita warga setempat ihwal cikal bakal empat buah tiang yang kini masih kuat menyanggah bangunan Masjid Tuo Al-Khairiyah.

Selintas pandang, bentuk masjid mengaju pada kebanyakan masjid tua yang tersebar di Pulau Jawa. Atapnya berbentuk limas. Dindingnya dilapisi kayu. Beberapa ukiran menghiasi sudut masjid. Ventilasi udara tampak dari celah-celah kayu yang sengaja dipasang tak rapat.

Sejak dicetus berdiri masjid ini telah mengalami beberapa kali pemugaran. Tapi tak mencerabut akar bangunan asli dari masjid yang memiliki luas sekitar 800 meter persegi itu.

Di depan pintu masuk pekarangan masjid kini berdiri sebuah gapura. Rumput zoysia tumbuh subur di halamannya. Beberapa lampu taman dipasang untuk mempercantik masjid.

Di sudut kanan bangunan bersejarah itu juga berdiri menjulang sebuah menara. Pelantang suara ikut dikaitkan pada bagian atasnya. Persis di samping menara, terdapat pondok kecil untuk jamaah parkir motor.

Bergerak masuk ke serambi masjid lantainya tampak dilapisi keramik. Bagian plafon disusun kayu dalam barisan vertikal. Uniknya, di bagian serambi kanan ini, terdapat beduk yang diletakkan di antara tiang-tiang penyangga masjid.

Beda dengan beduk pada umumnya, yang terdapat di Masjid Tuo Al-Khairiyah itu bentuknya bulat memanjang, hampir tiga meter, dengan bagian ujung pangkal kecil. Bedug ini juga menjadi daya pikat orang-orang berkunjung ke sana.

Beduk sepanjang tiga meter di Masjid Tuo Al-Khairiyah, Kampung Padang, Tapaktuan, Aceh Selatan. (foto: masakini.co/Alfath)

Di bagian dalam masjid ruangnya tak terlalu besar. Saf jamaah laki-laki dan perempuan dipisah oleh tirai kain. Pada area depan saf laki-laki, ada bagian ruang yang tampak menjorok ke dalam. Ruang ini fungsinya untuk imam memimpin salat. Sebuah mimbar kayu berkelir coklat tua ikut terpacak di saf depan. Arsitektur bangunan yang didominasi kayu membuat dalam masjid ini jadi sejuk.

Linimasa zaman bergerak. Kini masjid Tuo Al-Khairiyah bukan semata tempat salat, melainkan juga jadi ruang aktivitas keagamaan lainnya. Di lingkungan masjid berdiri Taman Pendidikan Alquran. Anak-anak sekitar menimba ilmu agama di sana.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist